Suara.com - Karena terus merugi, PT Pelni memutuskan untuk menjual tiga kapal. Direktur Utama PT Pelni (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, penjualan tiga kapal itu untuk menekan kerugian perusahaan.
Sulistyo mengatakan tiga kapal tersebut sudah mengalami penurunan fungsi, bahkan ketiganya sudah tidak beroperasi selama satu tahun terakhir.
"Perseroan mengalami inefisiensi karena masih harus mengeluarkan biaya perawatan dan beban gaji pegawai jika mempertahankan tiga kapal tersebut," ujarnya.
Salah satu kapal yang hendak dijual itu adalah kapal penumpang berukuran besar yakni Kapal Kerinci, yang biasanya beroperasi di dua wilayah Indonesia Barat dan Timur Dia menolak merinci berapa harga jual kapal tersebut.
Menurut dia, penjualan kapal tersebut sebagai langkah efisiensi keuangan perusahaan yang telah menjadi prioritas perusahaan sejak dirinya dilantik menjadi Dirut Pelni Mei lalu. Dengan dijualnya tiga kapal itu, maka PT Pelni tinggal mempunyai 29 kapal.
Selain program efisiensi itu, dia mengatakan Pelni juga akan menggiatkan peningkatan pelayanan kepada penumpang.
Buruknya pelayanan Pelni terhadap penumpang, kata dia, menjadi salah satu "pekerjaan rumah" perusahaan tersebut.
Dia mengaku telah berkeliling hingga ke Natuna, Kepulauan Riau, dan berpura-pura menjadi penumpang sebelum dia dilantik Mei lalu. Tujuan dari kegiatan "blusukan" itu untuk mengetahui permasalahan utama Pelni sehingga merugi dalam setahun terakhir.
"Permasalahan Pelni itu adalah pelayanan kepada penumpang, dan bagaimana cara menekan kerugian dengan efisiensi," ujarnya.
Pada 2013, Pelni membukukan pendapatan sebesar Rp2,4 triliun, namun perseroan tetap merugi sekitar Rp630 miliar, salah satunya, akibat inflasi yang menyebabkan kenaikan biaya pokok kapal. (Antara)
Berita Terkait
-
Kapal Dorolonda Milik PT Pelni Mendadak Terbakar di Tanjung Priok: Ada Korban dan Apa Pemicunya?
-
Layanan Kapal untuk Arus Balik Mulai 4 April, Pelni Siagakan KM Kelud dan Gunung Dempo, Ini Rutenya!
-
Rp 1,5 T Harga Kapal Baru Pelni, Rata-Rata Armada Kini Berusia di Atas 30 Tahun
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi PT Pelni: Asuransi Fiktif Rugikan Negara Belasan Miliar
-
Komisaris Dede Budyarto Bikin Heboh Gara-Gara "Khilafuck", Begini Respon PT Pelni
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!