Suara.com - Rencana calon presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pengeluaran dengan cara meminjam uang 300 miliar dolar Amerika dari pasar uang berpotensi mempengaruhi peringkat utang Indonesia.
Penambahan utang itu akan membuat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto naik menjadi 50 persen, dibandingkan 24 persen pada saat ini. Rencana itu diungkapkan oleh Hashim Djojohadikusomo, adik kandung serta penasihat ekonomi Prabowo Subianto.
Menurut Hashim, dengan menambah utang sebesar 300 miliar dolar maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun bisa mencapai 10 persen.
Akan tetapi, sejumlah analis memprediksi, rencana itu berpotensi membuat Indonesia masuk dalam daftar negara gagal bayar utang. Saat ini, Indonesia mempunyai peluang 0,5 persen untuk gagal bayar, 10 kali lebih besar dibandingkan Malaysia dan Filipina.
Terakhir kali, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto melebihi 50 persen terjadi pada 2005.
“Meningkatkan pengeluaran tidak otomotasi akan meningatkan pertumbuhan. Jadi, rencana itu bisa menurunkan peringkat utang Indonesia. Itu justru akan merugian.” kata Handy Yunianti, analis dari PT Mandiri Sekuritas.
Rencana Prabowo tersebut muncul setelah pertumbuhan ekononomi Indonesia pada triwulan pertama 2014 yaitu 5,21 persen yang merupakan titik terendah sejak 2009.
“Dari perspektif peringkat utang, yang dilihat bukan hanya pertumbuhan ekonomi tetapi juga ketahanan. Keputusan pemerintah Indonesia untuk mempertahankan stabilitas dibandingkan pertumbuhan ekonomi sejak 2013 telah membantu negara itu mengatasi tekanan pasar,” kata Thomas Rookmaaker, analis dari Fitch Rating. (Bloomberg)
Berita Terkait
- 
            
              Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Prabowo Tekankan Kemajuan KA Nasional
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Prabowo Tak Masalah Bayar Cicilan Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun: Saya Ambil Alih, Gak Perlu Ribut!
 - 
            
              Kritik Rezim Prabowo, Mantan Jaksa Agung Bongkar Manuver Politik Muluskan Gelar Pahlawan Soeharto
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD