Suara.com - Ekonom Dr Nugroho SBM mempertanyakan tak adanya isu subsidi harga bahan bakar minyak dalam debat calon presiden pada Minggu (15/6/2014) malam. Padahal publik perlu tahu kebijakan harga BBM di bawah presiden terpilih mendatang.
"Saya sudah menduga tidak ada capres yang berani bicara menurunkan subsidi harga BBM. Namun saya tak mengira masalah ini tidak disentuh dalam debat capres. Isu subsidi harga BBM ini memang amat sensitif," kata dia di Semarang, Senin ((16/6/2014).
Ia menduga moderator debat capres Ahmad Erani Yustika juga tak diberi kebebasan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menanyakan hal-hal di luar materi yang sudah disepakati.
Diabaikannya isu subsidi harga BBM dalam debat capres yang membahas tema ekonomi dan kesejahteraan sosial tersebut, katanya, kemungkinan juga disepakati oleh kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Akan tetapi, dosen Universitas Diponegoro Semarang tersebut mengingatkan bahwa debat capres Minggu (15/6/2014) malam merupakan momentum terbaik kandidat untuk menjelaskan rencana mereka untuk mengendalikan subsidi harga BBM yang pada 2013 diprediksi mencapai Rp280 triliun.
Nugroho menilai besaran subsidi harga BBM tersebut sudah terlalu besar di tengah APBN dengan kisaran kurang dari Rp2.000 triliun.
Isu subtansial lain yang tidak dibahas dalam debat capres semalam, menurut dia, adalah kebijakan perpajakan, padahal potensi penerimaan negara dari sektor ini masih amat besar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025