Suara.com - Komisi Penyiaran Indonesia diminta menindak tegas media yang isi siarannya mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, memfitnah, sara, dan tendensius.
Hal itu dikatakan Komisi I (Bidang Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi, dan Informasi) DPR RI yang juga Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo di Semarang, Minggu (15/6/2014).
"Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus menindak tegas media massa yang jelas-jelas memihak salah satu peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden," kata Tjahjo.
Dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu, Tjahjo yang juga Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla lantas menyebutkan nama sejumlah media, termasuk stasiun televisi, yang isi siarannya 90 persen mendukung salah satu kontestan Pilpres 9 Juli mendatang.
Namun, Tjahjo meminta wartawan yang hadir dalam pertemuan itu untuk tidak menulis nama-nama media tersebut meski persentase isi siarannya ada yang mencapai 95 persen, baik yang condong kepada pasangan Jokowi-JK maupun Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.
"Sepanjang isi siaran memuat fakta-fakta berimbang, menurut saya, tidak ada masalah. Yang penting tidak berpihak atau memberikan ruang dan waktu pemberitaan kepada masing-masing peserta Pilpres 2014," katanya.
Oleh karena itu, Tjahjo meminta KPI harus benar-benar menjaga kepentingan publik dengan menindak tegas siapa pun yang melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran atau peraturan perundang-undangan lainnya yang masih berlaku.
Dalam Pasal 1 Angka 8 UU Penyiaran, disebutkan bahwa spektrum frekuensi radio adalah gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional