Suara.com - Ketua Badan Pendidikan dan Latihan Realestat Indonesia (REI) Sudjadi menilai, ada anggapan salah yang berkembang di masyarakat bahwa pengembang properti tidak ada bedanya dengan spekulan tanah. Kata dia, pengembang properti memborong tanah d mana-mana kemudian menjual kembali dengan harga berlipat-lipat.
Sudjadi menjelaskan, tanah adalah bagian dari faktor produksi seperti modal dan tenaga kerja. Karena itu, pengembang properti akan rugi apabila menjual tanah sebelum dikembangkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah.
“Itu bedanya pengembang dengan spekulan. Pengembang selalu memulai dengan perencanaan, disesuaikan dengan peruntukan tata ruang yang berlaku di masing-masing daerah. Semua langkah sebelum jadi produk properti harus mendapatkan izin pihak berwenang,” terang Sudjadi, seperti dilansir dari laman resmi Real Estat Indonesia, Rabu (2/7/2014).
Sudjadi memberi contoh, tanah yang awalnya dibeli pengembang dengan harga Rp 500.000/m2, kemudian dijual kembali dengan harga Rp1.500.000/m2. Kata dia, model bisnis seperti itu bukan model bisnis pengembang melainkan spekulan tanah.
“Pengembang harus mengikuti aturan Pemerintah bahwa luas efektif tanah yang bisa dikembangkan itu hanya 50% - 60% dari total luas tanah yang dimiliki. Jadi kalau harga beli tanah mentah sebesar Rp3.500.000/m2, maka modal tanah berdasarkan luas efektif sebenarnya sudah menjadi Rp. 7.000.000/m2,” ungkapnya.
“Nah, ketika orang lain melihat bahwa harga pembelian awal murah, mereka langsung mengatakan pengembang untung besar. Mereka tidak melihat proses panjang dan potensi risiko yang harus dilalui pengembang. Misalnya, ketika tanah tidak dapat diakuisisi dengan baik, tanah tidak dapat dikembangkan, akhirnya hanya menjadi investasi mati,” lanjutnya.
Berita Terkait
-
Jadi Pusat Ekonomi Timur Jakarta, Pengembangan Properti Mulai Bergeser Garap Hunian di Karawang
-
Bikin Look Lebih Fun! 4 Outfit Effortless ala Rei IVE Buat Pecinta Gaya Y2K
-
Bikin Penampilan Makin Cute, 5 Model Kepang Rambut Rei IVE Ini Patut Dicoba
-
Pengembang Properti Mulai Garap Proyek Hunian dengan Konsep Wellness
-
4 Look Minimalis Stylish ala Rei IVE, Dominasi Putih yang Anti-Gagal!
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
Terkini
-
Kinerja Keuangan Kuat, BRI Raih Penghargaan dan Apresiasi di Sektor Pasar Modal
-
Sentuh 8.187! IHSG 'Gas Pol' di Awal Perdagangan Saat Dihampiri Menkeu Purbaya
-
Genjot Penjualan, ASGR Incar Pelaku Bisnis Skala Kecil
-
Rupiah Kembali Perkasa Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.563
-
Arus Modal Asing Banyak Kabur dari Indonesia, OJK: Itu Sementara
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Saham-saham yang Cuan Pagi Ini
-
Emas Antam Terus Melesat ke Level Tertinggi, Hari ini Harganya Rp 2.303.000 per Gram
-
PPRE Beberkan Strategi Daya Saing BUMN di Tengah Gempuran Kontraktor Swasta
-
Pameran Pertambangan Minerba Convex 2025 akan Digelar: Jadi Pusat Edukasi Seputar Pertambangan!
-
Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang