Suara.com - Persaingan antarsesama maskapai penerbangan di Indonesia dinilai tidak sehat sehingga dikhawatirkan pasar akan dikuasi pemilik grup perusahaan besar.
Ketua Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau, Sutardie mengatakan, terdapat dua maskapai penerbangan yang menutup rute sama dengan kompetitor yakni Garuda Indonesia yang menutup rute Pekanbaru-Padang per Januari 2014 dan Airasia Indonesia terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014.
"Kalau ada maskapai yang buka harga dengan 'hancur-hancuran', pasti ada yang dikorbankan. Mungkin bisa menjurus ke persaingan usaha yang tidak sehat antarsesama pemain dalam negeri," kata Sutardie.
Menurt Sutardie, kompetitor yang masih bertahan pada rute Pekanbaru-Padang yakni maskapai Lion Air dengan mengoperasikan armada pesawat Boeing 737-800ER berkapasitas 215 tempat duduk yang terbang dua kali sehari pulang pergi.
Terdapat juga maskapai nasional yang menghentikan kegiatan operasional di Pekanbaru pada 5 Maret 2014 yakni Sriwijaya Air, sehingga tiga rute yang dimiliki menjadi terhenti yakni Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam dan Pekanbaru-Jakarta.
"Sedangkan maskapai Tigerair Mandala menghentikan operasional per 1 Juli 2014 karena tingginya biaya operasional akibat depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika, setelah sebelumnya mengurangi jadwal penerbangan rute domestik dan internasional di Pekanbaru," katanya.
Indonesia, menurut dia negara kepulauan dan banyak rute seharusnya bisa diterbangi. Kalau maskapai bisa bekerjasama, begitu juga dengan biro perjalanan dan didukung peraturan pemerintah, maka bisa menciptakan persaingan usaha yang sehat.
"Kalau sudah sehat, maka diuntungkan adalah konsumen. Tidak seperti sekarangan ini, kami atau biro perjalanan direpotkan gara-gara ulah maskapai. Banyak maskapai melemparkan masalah karena batal berangkat atau tutup operasi," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
6 Tantangan yang Masih Hantui Industri Penerbangan Nasional
-
Sudah Gembar-Gembor, Ternyata Indonesia Airlines Belum Punya Punya Izin Terbang
-
Industri Penerbangan Indonesia Butuh Pendekatan Kalkulatif dalam Hadapi Persaingan Ketat
-
Inikah Pesaing BYD yang Datang Dari Maskapai Penerbangan? Gunakan Chipset Snapdragon
-
Jumlah Penumpang Turun, Badai PHK Hantui Maskapai Penerbangan Ini
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
-
Menkeu Baru: Sukar Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tahun Ini, Pak Presiden
-
Menkeu Purbaya Punya Kekayaan Rp 39 Miliar, Koleksi 4 Mobil Mewah
-
BPJS Kesehatan Boyong Golden Trophy 2025, GRC Jadi Kunci Layanan
-
Saham Emiten Rokok Terbang Tinggi saat Perbankan Ambruk: Efek Sri Mulyani Diganti?
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Kaget Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Saya Pikir Saya Ditipu!
-
Asing Bawa Kabur Dana Rp 543,7 Miliar dari Pasar Saham di Tengah Reshuffle Kabinet