Suara.com - Bali meraup devisa sebesar 32,32 juta dolar AS dari pengapalan patung dan aneka jenis cendera mata lainnya berbahan baku kayu selama periode Januari-Mei 2014.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Minggu, mencatat realisasi ekspor dari perolehan devisa pengapalan patung tersebut merosot 35,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 50,47 juta dolar AS.
Demikian pula dari segi volume menurun 14,80 persen dari 34,20 juta unit selama lima bulan pertama 2013, menjadi hanya 32,32 juta unit pada lima bulan pertama 2014.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar menjelaskan, pasaran Amerika Serikat menyerap paling banyak ekspor kerajinan patung dan jenis cendera mata berbahan baku kayu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali.
Pasaran Amerika Serikat itu menyerap patung Bali sebesar 28,23 persen dari total devisa yang dihasilkan tersebut menyusul diserap pasaran Jerman 7,14 persen, Australia 5,64 persen dan Jepang 5,54 persen.
Selain itu juga dikapalkan dengan tujuan ke Singapura 1,06 persen, Thailand 0,37 persen, Jerman 7,14 persen, Hong Kong 0,17 persen, Prancis 2,60 persen, Spanyol 6,17 persen, dan 40,94 persen sisanya menembus berbagai negara di belahan dunia.
Panasunan menambahkan, kerajinan patung yang menembus pasaran luar negeri itu sebagian besar digeluti para perajin dan seniman di daerah pedesaan gudang seni Kabupaten Gianyar.
Sejumlah desa lainnya di Kabupaten Badung, Klungkung dan Tabanan juga mulai mengembangkan kerajinan patung atau kerajinan berbahan baku dari kayu. Namun belum berhasil menembus pasaran ekspor, masih berorientasi pasaran lokal.
Pengiriman mata dagangan bernilai seni itu lewat sejumlah pelabuhan laut di Indonesia, karena pelabuhan Benoa, Bali hanya mampu menangani 52,72 persen.
Sedangkan sisanya, kata Panasunan, 47,28 persen melalui pelabuhan di Jawa timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Waduh, Cadangan Devisa Indonesia Makin Terkikis, Tembus Rp 2.460 Triliun
-
Cadangan Devisa RI 'Mengering' USD600 Juta, BI Ungkap Biang Keroknya
-
Tak Mesti Lewat Jakarta! Begini Rencana Rute Penerbangan Versi Prabowo Demi Dongkrak Devisa Negara
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600
-
BTN Syariah Akan Berubah Jadi Bank Syariah Nasional, Layani Tabungan Emas Hingga Haji
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun
-
Profil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT): Raksasa Tekstil Resmi Pailit!
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Langsung Terbang?
-
Rupiah Jebol Rp16.600, Bos BI Turun Tangan Hingga Ungkap 'Jurus' Stabilisasi'