Suara.com - Antrean panjang kendaraan bermotor untuk mendapatkan premium bersubsidi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan sekitarnya mulai berkurang, Minggu (31/8/2014).
Di SPBU di Jalan Ahmad Yani Km6 Banjarmasin misalnya, antrean mobil untuk mengisi premium bersubsidi tidak lagi sampai pintu masuk tempat pengisian BBM itu.
Kondisi serupa juga terlihat pada beberapa SPBU luar kota Banjarmasin, seperti di Jalan Ahmad Yani Km9, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar dan Jalan Ahmad Yani Km19 --yang masuk wilayah Kota Banjarbaru.
Sebagai contoh pada SPBU di Km19 antrean mobil untuk mengisi premium bersubsidi hanya terlihat sekitar lima unit mobil. Begitu pula jenis kendaraan bermotor roda dua antreannya paling banyak belasan unit.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya atau sekitar sepekan lalu, antrean panjang mobil maupun sepeda motor untuk mendapatkan premium bersubsidi di sejumlah SPBU di berbagai wilayah Kalsel terlihat mengular.
Namun pengumuman atau imbauan pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel masih tertempel dan berlaku, seperti ketentuan untuk premium bagi mobil maksimal mengisi Rp100.000 dan solar Rp150.000.
Ketika ditanya, petugas SPBU Km19 mengungkapkan, di pengisian bahan bakar tempatnya bertugas tersebut tidak ada pengurangan pasokan selama ribut-ribut atau adanya isu rencana kenaikan harga BBM belakangan ini.
"Tapi untuk antisipasi kelangkaan BBM bersubsidi, Pemprov Kalsel membuat imbaun. Imbauan tersebut wajar-wajar saja agar pengguna BBM bersubsidi, baik jenis premium maupun solar tidak kelimpungan," ujarnya.
Pemandangan yang berbeda pula dengan mobil yang menggunakan BBM jenis solar, seperti truk antrean masih tetap panjang untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi tersebut.
Sebagaimana terlihat pada SPBU di Km19 dan Jalan Ahmad Yanis Km26 Landasan Ulin, Banjarbaru, antrean truk untuk mengisi solar bersubsidi masih tampak panjang, meluber sampai ke pinggir/tepi jalan umum.
Antrean panjang kendaraan bermotor pada sejumlah SPBU di wilayah Kalsel tersebut sempat membuat kemarahan Dewan Minyak Nasional (DMN) yang melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin beberapa hari lalu.
Menurut DMN, antrean panjang di Kalsel tersebut karena dipicu pemberitaan yang terlihat pada beberapa kota di Pulau Jawa, sehingga masyarakat menjadi panik.
"Padahal persediaan BBM cukup, baik premium maupun solar, dan pemerintah tidak menaikan harga bahan bakar yang menjadi kebutuhan rakyat banyak itu," ujar DMN. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Benarkah Mobil Hanya Boleh Isi Pertalite 7 Hari Sekali? Cek Fakta Aturan Terbaru Pertamina 2025
-
Tak Cuma Korupsi Pertamax, Pertamina Disorot Terkait Isu QR Code BBM Bersubsidi: Banyak Penyelewengan
-
Penyaluran BBM Bersubsidi Diminta Makin Baik, Pasokan yang Utama
-
BBM Bersubsidi: Siapa Saja yang Berhak? Kontroversi Ojol dan Aturan Terbaru
-
Ojol Tidak Dapat BBM Bersubsidi
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Jangan Kaget! Harga Emas Antam Tembus Rp 2.383.000 per Gram Hari Ini
-
Atasi ketimpangan, Startup Dilibatkan untuk Ciptakan Solusi Permanen Bagi Kemiskinan Pesisir
-
RI Siap Jadi Raksasa Tambang Cerdas, Penggunaan AI Dongkrak Efisiensi Hingga 20 Persen
-
OJK Pantau Ketat Gagal Bayar Akseleran dan Crowde
-
IHSG Dibuka Menguat, Tapi Rawan Koreksi Dipengaruhi Perang Dagang
-
Bank Himbara Baru Serap Rp 112,4 Triliun untuk Dana dari Menkeu Purbaya
-
Belum Ada Opsi, Bos Danantara Bingung Utang Kereta Cepat Jadi Polemik
-
Deretan Diskon BBM Pertamina Selama Oktober
-
Mandatori E10 Ditargetkan Berlaku 2028, Kementerian ESDM Khawatir Dampak Etanol ke Mesin Kendaraan!
-
Profil Andry Rajoelina: Presiden Madagaskar yang Kabur Imbas Demo Massal Gen-Z