Suara.com - Perdana Menteri India, Narendra Modi membuat gebrakan dengan mencabut subsidi solar. Keputusan ini diambil setelah negara itu merugi 66 juta dolar Amerika dari penjualan solar dalam satu dekade terakhir.
Modi akan meminta persetujuan dari kabinet untuk menghapuskan subsidi solar. Keputusan untuk mencabut subsidi solar itu dilakukan agar dana tersebut bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur sehingga bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Harga solar kini disesuaikan dengan harga pasar. Ini merupakan langkah besar. Apabila aturan itu sudah dikeluarkan maka subsidi yagn dialokasikan pemerintah untuk BBM akan berkurang di masa yang akan datang,” kata Vikas Halan, analis dari Moody’s Investors Service di Singapura.
Berakhirnya era subsidi BBM akan menguntungkan badan usaha negara di sektor minyak seperti Bharat Petroleum Corp, Hindustan Petroleum Corp dan Indian Oil Corp. Mereka bisa menjual produknya dengan harga yang lebih mahal.
“Sangat penting untuk memutus subsisi BBM. Ini akan memberikan dampak yang besar terhadap anggaran negara,” kata Lutz Roehmeyer, analis dari Landesbank Berlin Investment.
India mengalokasikan dana 10,5 miliar dolar Amerika untuk subsidi BBM, termasuk solar, gas dan juga kerosin. Jumlah itu masih lebih kecil dibandingkan dana subsidi BBM yang dikeluarkan Indonesia yang mencapai 24,9 miliar dolar Amerika. (Bloomberg)
Berita Terkait
-
Pertamina Patra Niaga Tindaklanjuti Pelanggaran Penyaluran BBM Subsidi di Cianjur
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
ESDM Beberkan Alasan Masyarakat Sekarang Antre di SPBU Swasta
-
Mobil Beli Pertalite Tanpa Barcode, Emang Bisa? Cek Tutorial Dapat Barcode Agustus 2025!
-
Siap-siap Dana Perjalanan Bengkak, Anggaran Subsidi BBM Menipis di 2026
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah