Suara.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menyatakan, upah minimum pekerja di Indonesia masih rendah ketimbang negara-negara di Benua Asia lainnya.
Anggota Dewan Pengupahan Nasional KSPI Iswan Abdullah mengatakan, upah minimum pekerja di Indonesia masih terbilang cukup rendah, dengan nominal tertinggi Rp2,4 juta dan terendah Rp900 ribu.
Sementara di sejumlah negara Benua Asia lainnya, seperti Jepang sebesar Rp24,8 juta, Korea sebesar Rp14,1 juta,dan Hongkong sebesar Rp10,8 juta.
"Upah minimum pekerja di Indonesia masih cukup rendah ketimbang beberapa negara Asia lainnya," kata Iswan dalam konferensi pers KSPI di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Minggu (7/9/2014).
Iswan menuturkan, hal tersebut tidak sebanding terhadap realistis investasi di Indonesia yang cukup tinggi dengan Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia yang masuk ke dalam 15 besar dunia.
"Tidak logis, negara dengan PDB terbesar di dunia dan tujuan investasi, upah minimum pekerjanya masih rendah," tuturnya.
Terkait permasalahan tersebut dia menegaskan, pemerintah seharusnya lebih konsisten dalam menentukan upah minimum para pekerja di Indonesia sesuai pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari PDB, agar tidak terjadi kesenjangan sosial antara kebutuhan pekerja dan upah yang diperolehnya.
"Pemerintah harus konsisten dalam menentukan uupah minimum pekerjaa di Indonesia sesuai dengan pertumbuhan ekonomi negara, agar tidak ada kesenjangan antara kebutuhan pekerja dan upahnya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025