Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI),Said Iqbal mengatakan bahwa dalam perayaan hari Buruh Sedunia 1 Mei 2014 atau May Day salah satu isu yang serius diperjuangkan oleh kaum buruh adalah kenaikan upah minimum 2015 sebesar 30 persen.
“Karena, pada tahun 2015 mulai diberlakukannya pasar tunggal ASEAN (AFTA). Di mana dalam mekanisme pasar tunggal, negara wajib melindungi kesejahteraan kaum buruhnya disamping tentunya mengatur mekanisme pasar tunggal ASEAN agar industri nasional tidak terpuruk yang mengakibatkan terjadinya PHK besar – besaran,” kata Said dalam siaran pers yang diterima suara.com, Minggu (20/4/2014).
Hingga tahun ini, upah minimum buruh di Indonesia sangat tertinggal jauh dengan upah minimum buruh di Thailand, Filipina dan Malaysia. Padahal produktivitas buruh Indonesia tidak kalah baiknya dibandingkan buruh di negara ASEAN lainnya. Misalnya UMP DKI yang hanya sebesar Rp 2,4 Juta, sedangkan di Thailand Rp 3,2 Juta, di Malaysia Rp 3,2 juta dan Filipina Rp 3,6 juta. Padahal biaya hidup di semua negara ini sama besarnya dengan di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam May Day 2014 ini buruh sangat serius memperjuangkan kenaikan upah minimum 2015 sebesar 30 persen dan Kebutuhan Hidup Layak 84 item untuk menghadapi pasar tunggal ASEAN 2015.
Kata Said, apabila tuntutan buruh tentang upah ini tidak dikabulkan oleh pemerintah, maka KSPI menyatakan Indonesia belum siap sebagai pasar tunggal ASEAN dan buruh Indonesia akan melakukan aksi terus menerus untuk menolak pasar tunggal ASEAN diberlakukan pada 2015.
Sementara itu, dalam perayaan May Day nanti, KSPI menyampailkan kepada masyarakat berkenaan dengan perayaan May Day 2014 agar menghindari titik - titik yang akan menjadi lokasi aksi pada perayaan May Day mendatang Karena ratusan ribu massa buruh akan memadati beberapa lokasi yang akan dijadikan titik kumpul aksi.
Untuk wilayah DKI Jakarta, KSPI mengimbau agar masyarakat dapat menghindari sepanjang jalan Jenderal Sudirman,MH Thamrin,Bundaran HI,Istana Negara dan sekitaran Gelora Bung Karno,Senayan. Sementara itu, di provinsi lainnya, akan dipusatkan di sekitar kantor Gubernur Provinsi masing - masing.
Berita Terkait
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
'Gurita Korupsi Pejabat' di DPR, Ratusan Buruh KASBI Tuntut Keadilan Pasca-Omnibus Law
-
Bikin Pabrik Nike Adidas Pindah, Beda Upah Buruh di Jateng Jauh Lebih Rendah Ketimbang Tangerang?
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia