Suara.com - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sampai Agustus mencapai 31 juta kilo (Kl).
Kepala BPH Migas Andy Noorsaman mengatakan, konsumsi BBM bersubsidi sampai Agustus tersebut mencapai 67,2 % dari kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Perubahan (APBNP) 2014.
"Kuota BBM bersubsidi di APBNP itu 46 juta kiloliter dan sampai Agustus konsumsinya sudah 67,2 persen dari kuota dalam APBNP 2014" kata Andy di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Andy mengungkapkan, konsumsi BBM bersubsidi tersebut antara lain, untuk jenis solar bersubsidi sebesar 10,5 juta Kl, premium 19,7 juta kl dan minyak tanah 619 ribu Kl.
Ia menambahkan, pihaknya akan merencanakan peraturan baru pengendalian BBM bersubsidi yaitu, dengan melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk Taksi dan bus pariwisata.
"Mau ada pengaturan baru, lebih setuju taksi bus pariwisata, dilarang menggunakan BBM bersubsidi," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur