Suara.com - Wakil Presiden Boediono menyatakan untuk membangun daya saing bangsa harus memprioritaskan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan.
"Kita (juga) harus mendahulukan pembangunan sarana dan prasarana produksi," katanya melalui keterangan tertulis Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) di Jakarta, Sabtu, (13/9/2014).
Pernyataan Wapres itu disampaikan dalam rangka pelepasan alumni magister manajemen (MM) dan doktor manajemen bisnis (DMB) Tahun 2013/2014 Program Pascasarjana MB-IPB.
Boediono mengatakan, untuk membangun daya saing bangsa harus pula diterapkan kebijakan di bidang pengembangan wirausaha dan menjaga adanya suasana kompetisi usaha yang efektif.
Di samping itu, kata Boediono, perlu dirumuskan pula kebijakan yang mendorong kelas menengah untuk berperan sebagai kelompok masyarakat yang produktif.
"Semua itu tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan pembangunan sistem pertahanan terhadap krisis," katanya.
Ia menegaskan bahwa membangun daya saing bangsa bukan pekerjaan sederhana. Menurut dia semua prioritas kebijakan disebutnya itu harus dijabarkan menjadi langkah-langkah yang operasional dan konkret.
"Yang konsisten satu sama lain dan saling bersinergi, bukan saling bertabrakan," katanya.
Kata Boediono, langkah-langkah itu pelaksanaannya di lapangan harus dikendalikan dan diawasi dengan baik dan tidak hanya tinggal konsep yang indah di atas kertas. Menurut Boediono, meski membangun daya saing bangsa bukanlah pekerjaan sederhana, namun harus dilakukan jika ingin Indonesia berhasil dalam perjalanan sejarahnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Meloyo Karena Sentimen AS-China
-
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang
-
Rutin Sidak Jalur Hijau, Menkeu Purbaya Wanti-wanti: Setiap Saat Saya Bisa Datang