Suara.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku mulai tahun depan diyakini akan memberikan dampak negatif bagi buruh.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebagai target MEA tapi ternyata angka Gini Ratio (angka untuk mengukur kesenjangan antara pendapatan tertinggi dengan terendah) pun meningkat.
Semakin besar angka gini ratio berarti makin lebar kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tiap tahun tapi gini ratio nya juga naik yaitu 2012 (0,36) ,2013 (0,39),dan 2014 (0,41).
“Ini berarti pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati middle up class dan kelas menengah bawah/buruh makin turun upah riil nya,yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, jadi KSPI khawatir MEA hanya akan kembali memiskinkan kaum buruh dan rakyat kecil,” kaa Said dalam siaran pers yang diterima suara.com, Senin (22/9/2014).
Oleh karena itu, kata dia, KSPI berharap sebelum diberlakukannya MEA maka kebijakan upah murah harus dihapus oleh pemerintah. KSPI juga meminta pemerintah baru menaikan upah minimum 2015 sebesar 30% dan merevisi KHL menjadi 84 item.
“Standar internasional mensyaratkan bahwa pasar bebas bisa diberlakukan bila negara sudah menerapkan upah layak dan ada jaminan sosial(jaminan pensiun dan jamkes memadai),itulah sebabnya KSPI bersama KSBSI, Aspek dan guru honorer akan menggelar aksi 100 ribu buruh pada 2 Oktober di seluruh Indonesia dan mogok nasional 2 juta buruh di awal November 2014,” jelasnya.
Buruh menuntut presiden baru memenuhi KHL 84 item dan menaikan upah minimum sebesar 30%, memberikan jaminan pensiun buruh sebesar 75% dari upah terakhir,menolak kenaikan harga bbm dan menghapus outsourcing di BUMN.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri