Suara.com - Utusan Khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan (UKPUPK) HS Dillon mengatakan pemerintah harus menciptakan kesempatan kerja dan usaha yang bermartabat bagi warga negara sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan.
"Kunci untuk menanggulangi kemiskinan adalah adanya keberpihakan pemimpin kepada rakyat. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berpihak kepada rakyat," kata HS Dillon di Jakarta, Kamis, (25/9/2014).
Dillon mengatakan meskipun angka kemiskinan menurun, tetapi kesenjangan antara orang miskin dan orang kaya justru meningkat. Karena itu, harus ada penciptaan kesempatan kerja dan usaha yang bermartabat agar kesenjangan itu bisa berkurang.
Menurut Dillon, desain penanggulangan kemiskinan di Indonesia selama ini sudah baik. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, misalnya terkait dengan anggaran.
Menurut Dillon, anggaran penanggulangan kemiskinan di Indonesia cukup besar. Terdapat 16 kementerian/lembaga yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan dengan anggaran masing-masing.
"Namun, anggaran tersebut tidak tepat sasaran karena lebih banyak digunakan untuk personil pemerintahan. Hanya sekitar 20 persen saja yang diterima masyarakat miskin," tuturnya.
Dillon mengatakan penanggulangan kemiskinan harus dilakukan dan dianggap sebagai investasi. Bonus demografi yang diperkirakan akan diperoleh Indonesia pada 2020 hingga 2035 akan menjadi "bom demokrasi" bila penanggulangan kemiskinan tidak dilakukan.
"Penanggulangan kemiskinan memang merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun, pemerintah tidak bisa sendiri. Harus ada kerja sama dengan seluruh warga negara untuk menanggulangi kemiskinan," katanya.
Seiring dengan akan berakhirnya masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, HS Dillon juga akan mengakhiri masa jabatan. Dillon mengatakan selama menjabat sebagai utusan khusus presiden sejak 2011, dia sudah berkeliling ke berbagai daerah dan memberikan masukan kepada Presiden.
Dillon juga telah menyiapkan laporan akhir masa jabatan. Dalam ringkasan eksekutif laporan tersebut, disebutkan data BPS pada Maret 2014 jumlah penduduk miskin Indonesia masih 28,280 juta orang atau 11,25 persen dari total penduduk Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Indomie Double Plus Nasi Adalah Cara Saya Menyiasati Kemiskinan
-
Bullying dan Kelas Sosial: Anak Miskin Lebih Rentan Jadi Target
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra