Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) menurunkan tarif tenaga listrik (TTL) per awal Oktober 2014 karena dipengaruhi kondisi perekonomian global pada saat ini.
"Ada sejumlah faktor yang menjadi indikator penurunan TTL ini di antaranya harga minyak dunia, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)," kata Deputi Manajemen, Komunikasi, dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Pinto Raharjo.
Menurut dia, dasar diberlakukannya penurunan TTL pada awal Oktober 2014 di antaranya Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN Tahun Anggaran 2014.
"Selain itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 9 Tahun 2014 tentang TTL yang disediakan oleh PT PLN (Persero) pasal 5," ujarnya.
Kemudian, jelas dia, ikut dilatarbelakangi oleh Peraturan Direksi Nomor 0154.K/DIR/2014 tentang Tata Cara Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tarif Adjustment) yang disediakan PT PLN (Persero).
"Dasar lainnya, Edaran Direksi No. 006. E/DIR/2014 tentang Besaran Koefisien K Tahun 2014," katanya.
Mengenai sasaran penurunan tarif listrik, tambah dia, antara lain masyarakat yang selama ini menjadi pelanggan golongan R3, B2, P1, dan B3. Untuk pelanggan R3 adalah pengguna listrik dari kalangan rumah tangga dengan beban lebih dari 6.600 VA.
"Lalu, pelanggan B2 dengan daya antara 6.600 VA hingga 200 kVA, pelanggan B3 dengan daya di atas 200 kVA, dan P1 dengan beban antara 6.600 VA hingga kVA," katanya.
Sementara, lanjut dia, besaran penurunan tarif yang akan diberlakukan per Oktober mendatang untuk pelanggan golongan R3, B2, dan P1 menjadi sebesar Rp1.515,82 per kWH. Ketentuan itu turun dibandingkan tarif bulan September 2014 mencapai Rp1.531,86 per kWH.
"Bahkan, tarif pelanggan B3 per Oktober 2014 menjadi Rp1.143,59 per kWH dibandingkan penerapan selama September ini sebesar Rp1.155,69 per kWH," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM