Suara.com - Adam Malik sudah meninggal 30 tahun lalu, tetapi sebuah gugatan hukum diajukan September lalu di sebuah pengadilan di California, Amerika Serikat, mendesak agar sebuah bank di Swiss mengembalikan uang jutaan dolar milik mantan wakil presiden di era Soeharto itu.
Dalam gugatan itu disebutkan bahwa bank UBS, yang berbasis di Zurich, Swiss, masih menyimpan harta senilai 5 juta dolar AS (sekitar Rp61 miliar) dalam bentuk "uang dan emas batangan".
Harta itu, jelas gugatan tersebut, tadinya tersimpan dalam beberapa rekening di dua bank Swiss yang belakangan bergabung menjadi UBS.
Gugatan itu diajukan oleh AM Trust, sebuah perusahaan yang didirikan di Bahama, yang mewakili para pewaris Adam Malik.
AM Trust, dalam gugatannya, menuding UBS telah "mengubah" atau menyimpan aset-aset Adam Malik untuk kepentingan bank itu sendiri setelah Adam Malik wafat pada 1984.
Menurut AM Trust Adam Malik mempunyai beberapa rekening di Union Bank of Switzerland dan Swiss Bank Corp, dua bank yang kemudian bergabung menjadi UBS.
Kedua bank itu, tuding AM Trust, memanfaatkan undang-undang kerahasiaan Swiss untuk menggoda nasabah seperti Adam Malik, yang ingin rekening mereka dirahasiakan.
Adapun juru bicara UBS menolak mengomentari gugatan tersebut.
Menurut The Wall Street Journal, yang menulis tentang gugatan tersebut pada 22 September lalu, gugatan hukum pewaris Adam Malik itu adalah bukti reputasi Swiss sebagai tempat penyimpanan dana-dana ilegal dari pemimpin-pemimpin politik asing.
Pada 2002, Swiss mengembalikan jutaan dolar uang ke rakyat Filipina yang tersimpan selama bertahun-tahun di sebuah rekening bank lokal milik mantan presiden Ferdinand Marcos .
Pada 1998, UBS dan saingannya, Credit Suisse Group AG sepakat untuk mengembalikan uang senilai 1,25 miliar dolar AS kepada korban Holocaust, setelah para pewaris menuntut agar kedua bank itu membuka kembali rekening-rekening yang sebelumnya "tertidur".
Lalu dari mana harta milik Adam Malik itu?
"Saya tidak tahu," kata Jonathan Levy, pengacara asal Washington DC yang menangani gugatan AM Trus itu, "Saya sudah berbicara dengan keluarga (Adam Malik), dan tak ada indikasi bahwa dana itu berhubungan dengan hal-hal yang tidak pantas."
Adam Malik adalah salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia dan salah satu pendiri Kantor Berita Antara. Ia meninggalkan dua orang anak, Otto dan Antarini Malik. Otto Malik, menurut Levy, adalah perwakilan pewaris Adam Malik dalam gugatan itu.
Sebuah surat dari lembaga ombudsman perbankan Swiss pada Oktober 2013 berbunyi bahwa dari pelacakan di data nasabah bank-bank Swiss tidak ditemukan adanya aset atas nama Adam Malik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Dari Ibu Rumah Tangga Biasa, Peni Sulap Dusun Terpencil Jadi Pusat Keuangan Berkat AgenBRILink
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam