Suara.com - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Eko Prasodjo mengatakan, masih rumitnya birokrasi penanaman modal membuat investor tidak ingin berinvestasi di Indonesia.
Kata dia, kendala yang dihadapi selama ini adalah para investor harus berhadapan dengan mekanisme birokrasi yang tumpang tindih antar kementerian atau dinas pemda.
"Masih banyak sekali birokrasi yang harus dibenahi. Untuk orang yang ingin mendirikan usaha harus dihadapkan dengan overlapping sistem dari satu kementerian ke kementerian lain, dinas satu dan dinas lain," kata Eko di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Menurut Eko, dengan birokrasi yang tumpang tindih tersebut, banyak hal yang menjadi tidak efektif dan efisien, sehingga investor enggan berinvestasi dan membawa modalnya kembali.
"Sekarang investor kabur. Kalau itu bisa dibenahi tentu kita akan memperoleh yang lebih tinggi investor untuk berinvestasi," ungkapnya.
Eko menjelaskan, pemerintah sedang membenahi masalah tersebut dengan meluncurkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), akan tetapi program ini harus dilakukan secara berkelanjutan.
"Pertama, kita sederhanakan dari tahapan bisnis oleh para investor. Kedua kita sederhanakan biaya. Ketiga adalah persyaratan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dibalik Cerita IPO Superbank! Gak Cuma Zonk, Pemburu Saham SUPA Rela Pinjol dan Dapat Jatah 3 Lot
-
Peran PU Berubah, Kini Tak Hanya Bangun Proyek Infrastruktur
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Tentakel Bisnis Hashim Djojohadikusumo yang Kian Kuat Menghisap
-
Literasi Crypto untuk Mahasiswa: Bekal Penting di Tengah Lonjakan Investor Muda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas