Suara.com - Wakil Ketua Ekonomi Nasional (KEN) Raden Pardede mengungkapkan, pemerintahan baru yang dipimpin Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berpeluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 10% dalam 5 tahun ke depan melalui kebijakan-kebijakannya.
"Pemerintahan baru memiliki banyak pilihan, seperti mempertahankan kondisi stabil dengan pertumbuhan sekitar 5% atau dengan pertumbuhan 10% yang bisa menciptakan 4 juta lapangan pekerjaan per tahun," ungkap Raden saat peluncuran buku bertajuk 'Pilihan Ekonomi yang Dihadapi Presiden Baru' di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Menurut Raden, peluang ini dikarenakan pasar Cina yang sudah kehilangan daya saing ekspor karena harga produknya yang lambat laun naik, yang selama ini hanya bisa mencapai 1,5 triliun dolar Amerika sehingga Indonesia bisa merebut sebagian dari pasar tersebut.
"Rebut pasar Cina yang mayoritas adalah padat karya. Sekarang tengah diperebutkan negara lain," katanya.
Dia menjelaskan, optimalisasi awal dapat dilakukan dengan pemanfaatan tenaga kerja produktif sebanyak 20 juta tenaga kerja surplus, akan tetapi tidak berkontribusi besar. Kata dia, hal ini bisa diperbaiki dengan memindahkan pekerja informal untuk bekerja di sektor manufaktur padat karya.
"Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat dengan mudah mendongkrak nilai ekspor sebesar 22% untuk menghasilkan angka pertumbuhan ekonomi 10% dalam 5 tahun ke depan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB