Suara.com - “Jangan pernah menunggu untuk memulai sebuah usaha, langsung saja dimulai dan tidak harus takut dengan hambatan yang akan menghadang,” kata Joko Widodo.
Sebagai seorang insinyur perkayuan, Jokowi memutuskan untuk ‘nyebur’ ke bisnis mebel di Solo, kota kelahirannya. Modalnya utamanya bukan uang tetapi modal 'dengkul' yaitu keberanian. Sedangkan modal berupa uang didapatnya dari pinjaman bank.
Keputusan untuk menjadi pengusaha mebel diambil Jokowi setelah dirinya merasa ‘bosan’ menjadi karyawan di salah satu BUMN di Aceh selama 1,5 tahun. Dia mulai belajar dengan menjadi anak buah pamannya, yang sudah lebih dulu membuka usaha mebel. Menjual mebel ternyata bukan hal yang mudah. Produk mebel pertama yang dijualnya adalah tempat tidur dan perlengkapannya. Jokowi menjajakan tempat tidur buatannya itu di kota Solo.
Ketika itu, Jokowi hanya dibantu oleh tiga orang karyawan. Dia ikut membantu proses pembuatan mebel mulai dari mengasah kayu hingga membuat produk itu hingga jadi. Selama beberapa tahun, Jokowi hanya berkutat menggarap konsumen di Solo. Baru pada tahun ketiga dia mulai melebarkan sayap ke luar Solo. Berkat sering berpartisipasi dalam sejumlah pameran, Jokowi mulai tertarik untuk mengekspor produk mebelnya.
Dia sangat yakin, mebel buatan Indonesia bisa bersaing dengan produk dari negara lain. Untuk melakukan ekspor tentu perlu modal dalam jumlah yang tidak sedikit. Beruntung, Jokowi berhasil mendapatkan pinjaman berupa agunan deposito. Jokowi punya kiat tersendiri agar produk mebelnya bisa bersaing dengan produk lain yaitu selalu memperhatikan model terbaru dan juga tren disain serta tren warna.
“Inovasi baru mengikuti selera pasar itu penting tetapi juga harus punya keunikan yang membuat produk saya beda dengan produk lainnya. Keunikan ini yang akan menarik perhatian konsumen,” ujar Jokowi.
Keseriusan menjalani bisnis mebel ternyata membuahkan hasil yang positif. Produk-produk mebelnya tidak hanya laku di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Jokowi adalah tipe pengusaha yang tidak akan pernah melewatkan sebuah peluang sekecil apa pun. Kemampuan untuk menangkap peluang merupakan salah satu syarat untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses. Dua syarat lainnya adalah inovasi dan kreativitas.
Jokowi perlu waktu sembilan tahun untuk bisa merasakan jerih payahnya di industri mebel. Kerja keras Jokowi dalam memperkenalkan produk mebel Indonesia ke luar negeri membuat dirinya dijadikan sebagai anak angkat dari Perum Gas Negara. Sejak itulah, Jokowi mulai melakukan ekspor produk mebelnya dengan masif ke luar negeri.
Semakin ketatnya persaingan membuat Jokowi selalu melakukan inovasi kepada produknya. Karena, hanya dengan inovasi itulah maka konsumen akan melihat mebel buatannya berbeda dengan mebel buatan kompetitor.
Selain itu, cara promosi produk juga akan mempengaruhi daya tarik masyarakat. "Kemudian cara promosikannya seperti apa? Kalau sekarang ini politisi membangun sebuah citra. Harusnya ya bekerja sesuai dengan keinginan masyarakat," ujarnya.
Setelah 20 tahun lebih berkecimpung di industri mebel, hari ini, Senin (20/10/2014), Jokowi akan memulai pekerjaan yang jauh lebih berat dibandingkan ketika dia pertama kali memutuskan untuk menjadi pengusaha, yaitu memimpin 250 jutaan warga negara Indonesia sebagai Presiden.
Prinsip yang diterapkan Jokowi dalam menjalankan usaha di bisnis mebel sepertinya bisa diterapkannya lagi guna membawa Indonesia sebagai negara maju dan menyejahterakan masyarakatnya.
Prinsipnya itu adalah, “Setiap usaha yang dijalani pasti akan menemukan masalahnya, untuk menghadapi masalah dalam berusaha dibutuhkan ketekunan dengan begitu pengusaha akan menguasai permasalahan.” (Dari berbagai sumber)
Tag
Berita Terkait
-
Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
-
Diterpa Isu Korupsi, Jokowi Sebut Whoosh Bukan Proyek Cari Untung tapi Solusi Kemacetan
-
Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
-
Jokowi Pecat Menteri Kritik Kereta Whoosh, Said Didu: Jadi Luhut Tahu Dong Siapa yang Bikin Busuk?
-
Jokowi Tetap Nyaman di Rumah Lama Meski Rumah Pensiun Sudah Hampir Selesai
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital
-
Cimb Niaga Catat Laba Rp 6,7 Triliun, Perusahaan Bakal Hati-hati Kelola Aset
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Raih Apresiasi Berharga
-
Laba Grup Astra Rp 243 T: ASII dan UT Kompak Buyback Saham Rp 4 Triliun
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini