- Pengembang properti CBDK menurunkan target pra-penjualan tahun 2025 dari Rp2,03 triliun menjadi Rp508 miliar.
- Fluktuasi ekonomi global dan pelemahan nilai tukar rupiah menjadi alasannya.
- Presiden Direktur Steven Kusumo, bukan bentuk penurunan ambisi, melainkan strategi adaptif agar pertumbuhan perusahaan tetap sehat dan berkelanjutan.
Suara.com - Di tengah fluktuasi ekonomi global dan pelemahan nilai tukar rupiah, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) memilih langkah hati-hati. Pengembang properti di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) ini menurunkan target pra-penjualan tahun 2025 dari Rp2,03 triliun menjadi Rp508 miliar.
Keputusan tersebut, menurut Presiden Direktur Steven Kusumo, bukan bentuk penurunan ambisi, melainkan strategi adaptif agar pertumbuhan perusahaan tetap sehat dan berkelanjutan.
“Kami melihat dinamika pasar saat ini sebagai bagian dari proses menuju keseimbangan baru. Penyesuaian target bukan langkah defensif, melainkan strategi realistis untuk memastikan pertumbuhan CBDK tetap sehat dan berkelanjutan,” ujar Steven Kusumo dalam keterangannya, Sabtu (1/10/2025).
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, CBDK mencatat pra-penjualan Rp321 miliar atau sekitar 63 persen dari target baru yang telah disesuaikan. Penurunan ini dipandang sebagai konsolidasi alami untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Langkah penyesuaian itu dilakukan setelah sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perlambatan. Nilai tukar rupiah tercatat melemah 5,21 persen (YoY) terhadap dolar AS, sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) turun dari 123,5 menjadi 115. Kondisi tersebut membuat masyarakat lebih selektif dalam pengeluaran dan investasi, termasuk sektor properti.
CBDK merespons dengan memperkuat segmen pasar yang dinilai paling relevan. Di sektor residensial, Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences tetap menjadi produk andalan, sedangkan di segmen komersial, proyek Rukan Petak 9, Bizpark PIK2, SOHO The Bund, serta Ruko Pasadena Walk dan Rukan Little Siam menjadi tulang punggung pertumbuhan.
“Dengan target pra-penjualan 2025 yang telah disesuaikan menjadi Rp508 miliar, kami tetap berfokus pada pengembangan proyek-proyek unggulan. Kami optimis, melalui langkah-langkah strategis dan adaptif yang kami ambil, CBDK akan terus memainkan peran penting dalam perkembangan PIK2 dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” ungkap Steven.
CBDK juga berharap peluncuran infrastruktur baru seperti Nusantara International Convention Exhibition (NICE) dan Jalan Tol Kataraja yang beroperasi sejak September 2025 akan menjadi katalis positif bagi aktivitas ekonomi kawasan PIK2. Kedua fasilitas itu diproyeksikan memperluas peluang investasi dan meningkatkan lalu lintas pengunjung di kawasan tersebut.
Sebagai anak perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), CBDK kini mengelola bank tanah seluas 694 hektar di PIK2, Tangerang, Banten. Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang dan kolaborasi dengan entitas strategis di bawah grup Agung Sedayu–Salim, perusahaan optimistis mampu menjaga momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: 7 Alasan Generasi Muda Harus Pertimbangkan Tinggal di Pusat Kota: Nomor 4 Bikin Tenang!
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital
-
Cimb Niaga Catat Laba Rp 6,7 Triliun, Perusahaan Bakal Hati-hati Kelola Aset
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Raih Apresiasi Berharga
-
Laba Grup Astra Rp 243 T: ASII dan UT Kompak Buyback Saham Rp 4 Triliun
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Sepakat Beli dari Pertamina, BP-AKR Pastikan Kualitas Base Fuel RON 92 Sesuai Standar Perusahaan!
-
Gen Z dan Milenial Jadi Motor QRIS, BI Catat Pertumbuhan Transaksi Naik 162,7 Persen