Suara.com - Indonesia perlu membenahi infrastruktur bandara khususnya bandara kecil yang tersebar di sejumlah daerah menjelang pemberlakuan pasar tunggal penerbangan ASEAN 2015.
"Dunia penerbangan Indonesia bertumbuh sangat pesat, dibutuhkan infrastruktur bertaraf internasional, termasuk bandar udara modern dan berkelas dunia," kata Dirut Angkasa Pura I Tommy Soetomo usai pembukaan Seminar "Airport Council International (ACI) Asia-Pacific di Nusa Dua, Selasa, (21/10/2014).
Menurut dia, selain infrastruktur, pihaknya juga berpacu dengan peningkatan pelayanan serta penelitian yang berperan dalam meningkatkan performa bandara di Tanah Air.
Peningkatan lalu lintas penumpang pesawat udara, kata dia, mengalami peningkatan yang signifikan selama 10 tahun terakhir khususnya di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Bandara-bandara kecil biasanya memiliki infrastruktur yang belum optimal dan membutuhkan transformasi menyeluruh dengan rata-rata penumpang mencapai di bawah lima juta orang per tahun.
Sedangkan tahun 2015, Indonesia dihadapkan dengan kebijakan pasar penerbangan tunggal ASEAN serta "Global Open Skies" pada tahun 2025.
Sehingga hal tersebut secara langsung mempengaruhi bandara terutama bandara dengan kapasitas kecil atau "small airport" itu.
Corporate Secretary Angkasa Pura Farid Indra Nugraha menambahkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 200 bandara mulai kapasitas besar dan kecil dengan 26 bandara di antaranya dikelola oleh Angkasa Pura I dan II.
Sedangkan sisanya merupakan bandara yang dikelola berdasarkan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
"Bandara yang dikelola pemerintah seperti bandara perintis dan kecil rencananya akan dilepas oleh pemerintah untuk dikelola swasta. Inilah momennya bahwa Indonesia bisa menyajikan potensi agar bisa dilirik investor," katanya.
Sejumlah bandara besar yang bisa menampung kapasitas penumpang di atas lima juga per tahun saat ini tengah dalam tahap pengembangan sejak beberapa tahun terakhir di antaranya bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Bandara Juanda di Surabaya, Balikpapan, Manado dan Bandara Ngurah Rai dan beberapa bandara yang pengembangannya juga dikelola oleh investor asing. (Antara)
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain