Suara.com - Pelantikan Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla hari ini, Senin (27/10/2014) di Istana Presiden diwarnai unjuk rasa sekitar 3.000 buruh yang menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Para buruh menilai kenaikkan BBM akan memberatkan ekonomi buruh dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Rencana Presiden Joko Widodo yang akan menaikan harga BBM pada awal tahun nanti akan berdampak terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Wakil Ketua Federasi Perjuangan Buruh Indonesia, Yuni Fitri saat melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Balai Kota Jakarta, Senin (27/10/2014).
Berdasarkan pantauan Antara, sekitar 3.000 orang gabungan dari organisasi buruh yaitu FPBI, SPKAG, SMBI dan PPI pada pukul 10.00 WIB melakukan unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakara dan selanjutnya pukul 12.00 WIB buruh bergerak melakukan demontrasi di depan Gedung Istana Presiden.
Ribuan demontrasi tersebut berjalan dengan tertib, lancar, karena mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Yuni Fitri menilai, rencana pemerintah menaikan harga BBM tersebut, merupakan kebijakan yang tidak berpihak kepada peningkatan kesejahteraan buruh.
"Ini jelas, kenaikan harga BBM ini akan berdampak langsung dengan berbagai kebutuhan pokok, jasa dan lainnya, sehingga antara biaya kebutuhan dengan upah yang diterima tidak sebanding lagi," ujarnya.
Ia mengatakan, upah minimum Jakarta 2014 hanya Rp2,3 juta, sementara biaya untuk kebutuhan sehari-hari, jasa dan lainnya mencapai Rp4 jutaan.
"Apabila BBM naik, maka pengeluaran buruh untuk memenuhi kebutuhannya naik dua kali lipat, otomatis buruh tidak bisa hidup layak, bahkan akan semakin terbelit hutang untuk memenuhi kebutuhannya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah untuk menunda kenaikan harga BBM ini, karena akan memberatkan ekonomi buruh.
"Jika BBM ini harus naik, maka pemerintah harus juga menaikan upah buruh, sehingga ada keseimbangan antara pengeluaran dan upah buruh tersebut," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bahan Pokok Makin Mahal Imbas Kenaikkan BBM, Pedagang Pasar: Dagangan Sepi, Pembeli Pada Kabur
-
Kritisi Kenaikan BBM, Rizal Ramli Sebut Ada Banyak Cara Lain: Salah Satunya Hentikan Pengeluaran Ibukota Baru Abal-abal
-
Mahasiswa Bakal Gelar Aksi Tolak BBM Naik, 400 Personel TNI-Polri Disiagakan di Jakpus
-
Jokowi Ungkap Alasannya Kepincut Susi Pudjiastuti
-
Penggabungan Kemenhut dan KLH Dinilai Kurang Tepat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan
-
PIP 2025 Mulai Cair untuk Jakarta, Cek Jadwal Gelombang dan Status Sipintar
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak
-
BRI Gelar Satukan Langkah untuk Sumatra, Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Bencana