Suara.com - Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron mengatakan, rencana Presiden Joko Widodo menggabungkan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup kurang tepat karena dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan antara sektor Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
"Sampai saat ini belum ada penjelasan alasan, naskah akdemik, dan pertimbangan teknis dan non teknis. Persoalan kelembagaan, penganggaran, dan penggabungan sumberdaya manusia, bukan hal yang mudah dan sederhana," kata Herman Khaeron dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (26/10/2014).
Herman mengatakan pertimbangan pertama, lingkungan hidup bukan hanya soal hutan, tapi juga industri, kelautan, pertanian, perilaku masyarkat dan lain-lain. Mantan wakil ketua Komisi IV DPR itu menegaskan, dengan digabungkannya lingkungan hidup dan kehutanan dikhawatirkan fokus Kementerian LH di luar hutan akan berkurang.
"Padahal soal pencemaran industri di sungai-sungai saja masih belum dapat diatasi karena hampir semua sungai tercemar," ujarnya.
Kedua, menurut dia, kawasan hutan sangat luas dengan berbagai permasalahan yang kompleks, seperti tapal batas, deforestasi, konflik kehutanan, alih fungsi yang memerlukan perhatian luar biasa.
Pertimbangan ketiga, baik LH maupun kehutanan masih membutuhkan berbagai perbaikan antara lain perlu sumberdaya manusia yang memadai, dan kemampuan yang cukup untuk mengurusnya.
"Dengan digabungkan LH dan Kehutanan maka fokus penyelesaian persoalan akan makin kurang efektif, padahal Presiden Jokowi selalu mengatakan pemerintahannya adalah pemerintahan kerja, kerja dan kerja," katanya.
Ia mengatakan perubahan nomenklatur merupakan hak prerogatif presiden namun harus ada penjelasannya. Herman berharap pertimbangan tersebut menjadi pertimbangan hak prerogatif presiden dalam menentukan nomenklatur kementerian. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara