Suara.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan., daerah perbatasan antara Republik Indonesia dengan Timor Leste berpeluang menjadi kawasan perdagangan yang bebas pajak. Kawasan perdagangan bebas pajak ini bisa meningkatkan ekonomi warga kedua negara, kata.
"Kawasan perdagangan bebas di perbatasan sangat berpeluang, dengan tentunya atas persetujuan dan legitimasi pemerintah pusat," kata Lebu Raya di Kupang, Senin, (3/11/2014).
Ia mengatakan hal itu ketika menjawab keinginan pengusaha Indonesia asal NTT terhadap kebijakan kawasan perdagangan bebas pajak atau "free trade zone" di perbatasan RI-Timor Leste.
Menurut Lebu Raya, secara kelembagaan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan mendukung terbentuknya kawasan itu, untuk kepentingan percepatan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan perbatasan dua negara itu.
Namun demikian, kata dia, kebijakan tersebut masih harus dibicarakan dengan pemerintah pusat, karena menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Saya kira semuanya bisa dilakukan, asalkan mendapatkan legitimasi dari pemerintah pusat," katanya.
Dia mengatakan pelaku usaha sebagai entitas sentral dalam aktivitas perdagangan di perbatasan harus benar-benar berperan agar tercipta suasana perdagangan yang lebih menguntungkan kedua pihak.
"Itu artinya, setiap pengusaha harus bisa mendukung segala bentuk kebijakan yang akan diambil dua negara di kawasan perbatasan," katanya.
Ia menjelaskan penyediaan produk yang akan dipasarkan di kawasan niaga tersebut sebagai salah satu contohnya, harus benar-benar yang layak dan berkualitas, sebagai bagian dari bentuk keseriusan pengusaha dalam melakukan aktivitas perdagangan di kawasan bebas pajak itu.
"Jangan karena bebas pajak lalu barang yang diperdagangkan tidak bermutu. Ini kan sia-sia namanya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pekerja Gaji Under 10 Juta Bebas Pajak, Netizen: Antara Bahagia dan Curiga
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Harganya Tak Main-main, Ini Mobil DPR yang Picu Demo Gen Z Timor Leste
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Marak Kasus Keracunan: 77 Persen Masyarakat Dukung MBG Lanjut, Tapi Minta Kualitas Dijaga Ketat!
-
IHSG Sesi I: Energi dan Teknologi Terbang Tinggi, Keuangan dan Infrastruktur Masih Keok
-
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?
-
IHSG Terjun Bebas di Sesi Pertama! Apa yang Terjadi?
-
ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina
-
Daftar Negara-negara yang BBM-nya Dicampur Etanol
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Menkeu Purbaya Blak-blakan soal 26 Pegawai Pajak Dipecat: Menerima Uang, Tidak Bisa Diampuni!