Suara.com - Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menilai usul Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti agar Indonesia sebaiknya keluar dari Forum G-20 karena tidak ada manfaatnya patut dipertimbangkan Presiden Jokowi.
"Apa yang disampaikan oleh Menteri KKP perlu dipertimbangkan secara serius oleh Presiden Jokowi bila benar kepentingan Indonesia justru dirugikan," kata Hikmahanto.
Dia menjelaskan "Doktrin Jokowi" atas tafsir baru politik luar negeri bebas aktif yaitu All Nations are Friends until Indonesias sovereignty is degraded and national interest is jeopardized (Semua Negara adalah sahabat sampai kedaulatan Indonesia direndahkan dan kepentingan nasional dirugikan)" maka bila kepentingan Indonesia dalam Forum G-20 dirugikan, Presiden Jokowi harus tegas menyatakan Indonesia keluar.
"Mengingat pelaksanaan G-20 sudah tinggal beberapa hari, maka Presiden Jokowi dapat meminta tim untuk mengkaji kemanfaatan Indonesia dalam G-20. Bila hasil kajian ternyata memang benar apa yang disampaikan oleh Menteri KKP, sebaiknya Presiden Jokowi tidak menghadiri KTT G-20 di Australia," ujar dia.
Dia memandang, karena tuan rumah Australia telah menyiapkan segala sesuatunya maka Presiden Jokowi dapat meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadirinya.
Alternatif lainnya adalah Presiden Jokowi tetap hadir namun mengevaluasi forum ini saat di KTT G-20 mengenai apakah forum tersebut memberi manfaat atau tidak bagi Indonesia.
Menurut dia, ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengkaji kemanfaatan keanggotaan Indonesia di G-20.
Pertama, apakah Indonesia dapat menyampaikan berbagai masalah yang dihadapinya. Kedua, permasalahan yang dihadapi adalah masalah-masalah yang merepresentasi masalah yang dihadapi negara berkembang seperti Indonesia. Ketiga, apakah forum G-20 dapat mengakomodasi kepentingan Indonesia dan negara berkembang.
"Intinya bila keanggotaan Indonesia tidak dapat memberi warna dari berbagai keputusan yang diambil oleh negara-negara yang tergabung dalam G-20 maka sebagaimana usul Menteri KKP sebaiknya Indonesia keluar," ujar dia.
Selanjutnya, kata dia, apabila itu yang menjadi keputusan pemerintah maka Menlu Retno Marsudi harus segera mempersiapkan hal teknis agar Indonesia efektif keluar dari G-20, bukan justru meyakinkan Presiden Jokowi agar Indonesia tetap dalam forum G-20.
Susi Pudjiastuti mengusulkan Indonesia keluar dari G20 karena menganggap Indonesia merugi ada di forum itu.
Pertemuan G20 akan berlangsung di Brisbane, Australia, pada 15-16 November 2014. Presiden Jokowi berencana menghadiri forum tersebut seusai menghadiri KTT ASEAN di Myanmar. (Antara)
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Geram: Minta Prabowo Hentikan Eksploitasi Raja Ampat
-
Natalius Pigai Usul Bikin Lapangan Demonstrasi, Reaksi Susi Pudjiastuti Jadi Sorotan
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Dikritik, Eks Menteri Susi Pudjiastuti Justru Dipuji
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet