Suara.com - Jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadi salah satu alasan Baidu, perusahaan internet terbesar di Cina membuka kantor cabang di Indonesia. Country Manager Baidu Indonesia, Bao Jianlei mengatakan, dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa, Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat menjanjikan bagi Baidu.
“Selain jumlah penduduk yang besar, dua alasan lain yang membuat Baidu tertarik untuk masuk ke Indonesia adalah internet yang terus berkembang dan juga pengguna mobile intrernet yang terus tumbuh. Tiga faktor ini yang membuat Baidu akhirnya membuka kantor cabang di Indonesia pada akhir tahun lalu,” kata Bao dalam acara Startup Asia di Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Bao mengatakan, Baidu mempelajari terlebih dahulu perilaku masyarakat Indonesia sebelum meluncurkan sejumlah aplikasi. Selain itu, Baidu juga meminta masukan langsung dari pengguna di Indonesia terhadap aplikasi yang sudah diluncurkan.
Langkah ini dilakukan agar aplikasi yang dikeluarkan Baidu diterima oleh masyarakat Indonesia. Bao optimistis Baidu bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, terutama dengan semakin pesatnya pertumbuhan kelas menengah.
“Kami sudah melakukan survei bahwa 80 persen pengguna ponsel di Indonesia memakai handphone murah yang harganya di bawah Rp2 juta. Tahun depan, jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah. Artinya, e-commerce akan berpotensi untuk terus meningkat,” ujarnya.
Akhir tahun lalu, Baidu membuka perwakilan di Indonesia yang beranggotakan 20 orang. Beberapa waktu lalu, Baidu sudah meluncurkan browser untuk Android dam sudah diunggah oleh hampir 2 juta masyarakat di Indonesia.
Mesin pencari lima besar dunia ini sudah banyak memiliki produk-produk yang telah di perkenalkan pada publik Indonesia, sejak masuk Indonesia 2013 lalu, diantaranya Baidu PC Faster, Baidu Antivirus dan Baidu Spark Browser.
Berita Terkait
-
Google Disingkirkan, Bos Tesla Elon Musk Pilih Gunakan Perusahaan China Ini untuk Sistem Navigasi
-
Khusus untuk Pasar China, Apple Bakal Pakai Teknologi AI Baidu?
-
Apple Nyerah, Teknologi AI iPhone 16 Pakai Milik China
-
Lenovo Gandeng Baidu Siapkan Teknologi AI ke Smartphone
-
Rilis di China, Baidu Gantikan Google untuk Teknologi AI di Samsung Galaxy S24 Series
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi