Suara.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, sedikitnya tiga juta hektare atau 52 persen lahan pertanian di Indonesia mengalami kerusakan sehingga sulit untuk dapat berswasembada beras.
"Sebelum berbicara lebih jauh tentang swassembada pangan ke depan saya akan melihat dulu apa permasalahannya, masalah pertanian di Indonesia adalah masalah irigasi, ada 3 juta hektare termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang mengalami kerusakan," katanya saat melakukan kunjungan ke lahan pertanian di Sampit, Rabu (3/12/2014).
Perbaikan tiga juta hektare lahan pertanian yang rusak tersebut ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun ke depan.
"Saya akan program satu juta hektare setiap tahun, dan khusus untuk di wilayah Kabupaten Kotim kami akan membantu perbaikan lahan pertanian seluas 2.800 hektare," ungkapnya.
Andi mengungkapkan, selama satu bulan dipercaya Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Menteri Pertanian, Kalimantan Tengah, merupakan provinsi yang ke sembilan dikunjunginya dan kendala di setiap hampir sama yakni masalah sara pertanian yang kurang memadai, terutama irigasinya.
Ia juga optimis dalam kurun tiga hingga empat tahun ke depan target swasembada beras akan tercapai dengan catatan perbaikan kerusakan irigasi tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Selain akan memperbaiki lahan pertanian seluas 2.800, dalam kesempatan tersebut Mentan juga memberikan bantuan mesin traktor tangan dan satu unit mesim tanam padi.
"Dalam satu bulan terakhir sedikitnya sudah 7.800 unit traktor tangan se-Indonesia yang sudah saya salurkan ke petani," ungkapnya.
Bantuan traktor tangan ke petani tersebut salah satu bentuk pemerintah mengalihkan subsidi BBM dari tidak produktif ke produktif.
"Ada sebesar 15 triliun pada 2015 nanti yang akan dialihkan untuk pertanian, 1 juta hektare irigasi, kemudian ada benih, pupuk serta traktor tangan," jelasnya.
Untuk di kabupaten Kotim pemerintah pusat nantinya akan memberikan bantuan benih unggul sebanyak 70 ton dan akan disalurkan pada 2015 nanti. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina