Suara.com - Prospek ekonomi di Indonesia dianggap sebagai kendala utama di dalam pasar properti Indonesia, mengalahkan berbagai faktor lainnya seperti perubahan politik dan fluktuasi harga, menurut survey terbaru dari para agen real estate lokal.
Temuan-temuan tersebut terkandung di dalam hasil riset portal properti global, Lamudi, yang merilis laporan tahunan real estate perdananya di pasar negara-negara berkembang. Laporan ini, Real Estate in the Emerging Markets, menyediakan ulasan komprehensif sektor properti di 16 negara berkembang, termasuk Indonesia.
Laporan ini didasarkan pada serangkaian survei terhadap para makelar properti dan agen real estate di tiap negara, dan tentunya data dari jaringan global situs Lamudi. Riset ini menyoroti perilaku para pemburu properti online, sekaligus menawarkan proyeksi dan wawasan terhadap masa depan sektor properti yang diperoleh dari sejumlah wawancara dan survei dengan para pakar properti lokal.
Mengacu kepada survei agen real estate, proyeksi ekonomi menjadi hal yang harus diperhatikan oleh pasar properti di Indonesia, melampaui berbagai faktor lainnya seperti fluktuasi harga dan transisi kekuasaan. Hampir 65 persen dari agen-agen memiliki pandangan postif terkait masa depan pasar properti sementara 35 persen lainnya menggambarkan proyeksi pasar mereka selama 12 bulan ke depan biasa-biasa saja.
Survei ini juga mengungkapkan kalau transaksi jual-beli real estate kini semakin beralih ke konsep e-commerce atau jual-beli online, dengan 96 persen agen menyatakan kalau internet kini menjadi medium paling banyak digunakan untuk jual, beli, dan sewa real estate. Tiga per empat agen mengatakan kalau mereka mengiklankan properti mereka secara online dibandingkan dengan hanya 14 persen yang menggunakan koran dan tiga persen menggunakan majalah untuk beriklan.
Co-Founder Lamudi Global, Kian Moini, mengatakan, "Kesimpulan yang kami dapatkan dari riset kami ialah masa depan pasar properti di Indonesia sangat lah cerah,” kata Co-founder Lamudi Global, Kian Moini, dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Jumat (5/12/2014).
Selain itu, sekitar tiga perempat agen yang diwawancara menyatakan kalau mereka memperkirakan sektor properti di Indonesia akan naik hingga delapan persen atau lebih pada tahun 2014. Namun sudah tidak mengherankan kalau pasar real estate Indonesia telah menjelma menjadi salah satu yang paling menjanjikan di kawasan Asia Pasifik.
Survei kedua yang melibatkan para konsumen Lamudi menyoroti perilaku berburu properti diantara para pembeli dan penyewa. Survei ini juga mengungkapkan kalau memiliki properti adalah prioritas bagi banyak orang Indonesia, diwakili dengan 95% penyewa menyatakan kalau mereka menabung untuk membeli rumah.
Survei ini juga mengungkap kalau sangat sedikit orang Indonesia yang tinggal sendiri, dengan mayoritas responden tinggal dengan orang lain (56,1%) atau dengan orang tua mereka (29,8%).
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember