Suara.com - 2014 menjadi tahun keemasan di sektor pasar modal. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Amerika. Masuknya modal asing membuat Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menembus posisi tertinggi di sepanjang sejarah. Hal yang sama juga dialami oleh Indeks Saham Dow Jones di Amerika Serikat yang juga berhasil menembus level tertinggi.
Bursa saham juga dihebohkan dengan penawaran saham perdana (IPO) yang dilakukan Alibaba, perusahaan internet asal Cina. Ketika pertama kali melantai di bursa saham Amerika, Alibaba berhasil meraup dana publik dalam jumlah yang sangat besar.
Inilah sekelumit peristiwa yang terjadi di bursa saham di sepanjang 2014:
Alibaba Masuk ke Pasar Modal
Setelah sempat diterjang isu tentang rencana go public, perusahaan teknologi asal Cina, Alibaba akhirnya melakukan penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham Amerika pada 20 September lalu. Melalui IPO ini, Alibaba mampu meraup dana segar sebesar 25 juta dolar Amerika atau yang terbesar di sepajang sejarah di bursa saham Amerika.
Ketika pertama kali diperdagangkan, saham Alibaba berada di level 68 dolar Amerika. Pembelian besar-besaran yang dilakukan investor membuat harga saham Alibaba terus naik dan ditutup di level 93,89 dolar Amerika. IPO yang dilakukan Alibaba telah membuat nilai perusahaan itu diperkirakan sebesar 242 miliar dolar Amerika atau hampir menyamai perusahaan internet besar seperti Facebook atau IBM.
Alibaba berhasil memecahkan rekor IPO terbesar sebelumya yang dipegang perusahaan Agricultural Bank of China pada 2010 dengan meraup dana segar sebesar 22,1 juta dolar Amerika. Bukan itu saja, IPO tersebut membaut sang pendiri Zack Ma menjadi orang terkaya di Cina.
IHSG Tembus Posisi Tertinggi Sepanjang Sejarah
Sejarah tercipta di Bursa Efek Indonesia pada 8 September lalu. Indeks Harga Saham Gabungan intraday berhasil mencapai posisi 5.262,568. Itu merupakan rekor tertinggi sejak bursa saham berdiri. Sayang posisi itu tidak bisa bertahan hingga penutupan perdagangan. Di penghujung perdagangan, IHSG berada di posisi 5.246,483. Meski demikian, posisi itu tetap yang tertinggi di sepanjang masa.
Menguatnya IHSG dipicu oleh laporan neraca perdagangan Cina yang membaik. Ekspor negara tersebut yang diprediksi oleh sejumlah kalangan akan turun justru naik. Dari internal, keputusan Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate juga memberikan dampak positif kepada pelaku pasar.
Bursa Saham Amerika Tembus Level 18.000
2014 menjadi tahun keemasan bagi indeks saham di Amerika Serikat. Pada sesi penutupan Selasa (23/12/2014) sore atau Rabu (24/12/2014) pagi WIB, indeks saham Dow Jones berhasil menembus level tertinggi di sepanjang sejarah yaitu di atas level 18.000.
Melonjaknya indeks saham menyusul informasi tentang pertumbuhan ekonomi Amerika yang mencapai 5 persen dan sentiment konsumen yang terus meningkat dan mencapai titik tertinggi sejak 2007.
Pada sesi penutupan, indeks Dow Jones naik 64,73 poin atau 0,4 persen ke level 18.024,17 yang merupakan level tertinggi di sepanjang sejarah. Sejak pertama kali perdagangan dibuka, indeks Dow Jones langsung bertengger di level 18.000. Lonjakan indeks dipicu oleh menguatnya saham perusahaan energi menyusul kembali naiknya harga minyak dunia.
Saham Grup Bakrie ‘Rontok’
Saham-saham perusahaan Bakrie anjlok dan sempat menembus harga terendah di Bursa Efek Indonesia yaitu Rp50 per lembar. Saham-saham yang masuk kelompok ‘gocap’ itu antara lain Bakrie Sumatra Plantation (UNSP), Darma Henwa (DEWA), Bakrieland Development (ELTY) dan Bakrie Brothers (BNBR).
Sedangkan saham PT Bumi Resource Tbl (BUMI) terjun bebas hingga ke posisi Rp77 per lembar. Harga saham tersebut anjlok 73 persen dibandingkan tahun lalu. Perusahaan Bakrie mengalami masalah dengan utang mereka yang jatuh tempo dan buruknya kinerja perusahaan di sepanjang tahun ini. Apabila tidak ada aturan batas bawah harga saham, bukan tidak mungkin harga saham mereka bisa turun hingga di bawah Rp50 per lembar.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Daftar Lengkap Harga Emas Akhir Pekan di Pegadaian: Ada yang Turun Lagi!
-
Ramai Pabrik Pindah dari Cikarang ke Jawa Tengah, Cek Perbandingan Gaji dan Biaya Hidup
-
Rujukan BPJS Kesehatan Tidak Berjenjang Mulai 2026, Akses Faskes Jadi Lebih Mudah?
-
10 Aplikasi Saham di Indonesia, Mulai dari Fee Paling Murah dan Fitur Lengkap
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun