Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mengurangi kursi kelas bisnis dari 12 kursi menjadi delapan kursi sebagai upaya penurunan biaya operasional perseroan agar bisa tumbuh lebih optimal pada 2015.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dalam jumpa pers di Cengkareng, Tangerang, Senin (29/12/2014), mengatakan pengurangan jumlah kursi kelas bisnis bertujuan agar perseroan punya daya tahan dan daya saing terhadap persaingan pasar yang ketat, termasuk dengan "low cost carrier" (LCC/maskapai penerbangan berbiaya rendah).
"Kami memulainya dengan rekonfigurasi kompartemen yaitu mengurangi kursi kelas bisnis dari 12 menjadi delapan kursi," katanya.
Dengan mengurangi jumlah kursi kelas bisnis dari 12 unit menjadi delapan unit, perseroan diyakini bisa menyerap pasar yang lebih besar sekitar 15 - 20 persen karena akan terjadi peningkatan kapasitas kelas ekonomi.
"Dengan menurunkan 'cost per seat', kami punya peluang lebih untuk bisa bersaing dengan maskapai lain dengan kapasitas besar," ujarnya.
Mantan CEO Citilink itu menambahkan keputusan untuk mengurangi kursi kelas bisnis dilakukan sesuai hasil analisa perseroan.
Pasalnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, tingkat isian kelas bisnis hanya berkisar 40 -- 50 persen saja. (Antara)
"Bahkan terakhir karena ada imbauan (pejabat pemerintahan dilarang gunakan penerbangan kelas bisnis) itu sempat jatuh hingga 30 persen tingkat isiannya," katanya.
Oleh karena itu, Arif mengatakan strategi bisnis ke depan adalah dengan memperbesar kapasitas kelas ekonomi dengan tetap memaksimalkan kelas bisnis.
"Ke depan kami harus turunkan 'cost per seat' untuk bisa bersaing. Makanya kami memilih untuk membesarkan kapasitas ekonomi, tapi kelas bisnis tetap bisa kami maksimalkan," katanya.
Arif mengatakan pengurangan kursi kelas bisnis akan dilakukan secara bertahap mulai 2015 seiring dengan jadwal pemeliharaan (maintenance).
"Di tahap awal ada 24 pesawat yang kompatemennya dikurangi, khusus untuk tipe Boeing 737-800NG," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula