Suara.com - Turunnya harga minyak dunia membuat turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh dunia. Harga bensin RON 92 di AS, misalnya, saat ini berada di posisi Rp7.200 per liter. Harga tersebut lebih murah ketimbang harga premium RON 88 di Indonesia yang dipatok Rp7.600 per liter.
"Hari ini harga RON 92 di Amerika Serikat lebih murah dibandingkan harga premium RON 88 di Indonesia," kata Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri,Faisal, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Faisal mengungkapkan, harga bensin RON 92 di AS saat ini sekitar 2.914 dolar per galon atau setara Rp7.200 per liter. Selain itu, lanjut Faisal, harga dasar sebelum pajaknya juga masih lebih murah dibandingkan harga premium di Indonesia.
"Kalau harga sebelum pajak dan macam-macam harga RON 92 di Amerika Serikat hanya sekitar Rp5.600 per liter, sementara harga premium RON 88 sebelum pajak dan lainnya atau harga dasar premium Rp 6.609 per liter," ungkapnya.
Faisal menuturkan, penyebab harga bensin premium di Indonesia lebih mahal dibanding bensin RON 92 di AS, salah satunya dikarenakan Amerika Serikat memiliki kilang minyak yang sangat modern, yang dapat mengolah minyak mentah yang kualitas kurang bagus dan harganya murah.
"Kilang di Amerika itu bisa pakai minyak dari Teluk Meksiko yang harganya murah. Kalau kilang minyak kita hanya bisa mengolah minyak yang light sweet yang harganya mahal," tuturnya.
Selain itu, lanjut Faisal, faktor lain yang membuat harga premium lebih mahal, karena penentuan harga minyak satu bulan sebelumnya.
Ia menjelaskan harga dasar BBM yang ditetapkan pemerintah untuk Februari nanti misalnya, didasarkan pada harga rata-rata pada 25 Desember 2014 sampai 24 Januari 2015, jadi sebulan sebelumnya.
"Kalau di Amerika kan tiap hari ganti harganya tergantung harga pasar. Kalau mau cek saja US Gasoline Price Today sudah keluar harga BBM di seluruh negara bagian di Amerika," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Benarkah Mobil Hanya Boleh Isi Pertalite 7 Hari Sekali? Cek Fakta Aturan Terbaru Pertamina 2025
-
Geger Raja Ampat: Pernyataan Lama Faisal Basri Viral, Ungkap Dalang di Balik Penyelundupan Nikel
-
Tak Cuma Korupsi Pertamax, Pertamina Disorot Terkait Isu QR Code BBM Bersubsidi: Banyak Penyelewengan
-
Penyaluran BBM Bersubsidi Diminta Makin Baik, Pasokan yang Utama
-
BBM Bersubsidi: Siapa Saja yang Berhak? Kontroversi Ojol dan Aturan Terbaru
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden