Suara.com - Dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR untuk membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan rencana-rencana yang akan dilakukannya sepanjang 5 tahun ke depan.
Dalam salah satu rencana tersebut, ungkap Susi Pudjiastuti, pemerintah melalui pihaknya ingin menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.
"Kita ingin menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Kita punya wilayah dua per tiganya air. Akan dibuat arah kebijakan untuk 2015-2019," ungkap Susi, dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Susi menjelaskan, rencana tersebut dilakukan melalui beberapa tahap. Yang pertama, pemerintah akan mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan, sesuai dengan arahan menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.
"Jadi, direncanakan dengan benar (mulai) dari zonasi tangkap, jenis, dan lainnya. Karena dengan panjang pantai 91 juta km itu, dibandingkan di dunia kita (punya) pantai nomor dua terpanjang. Tapi ekspor kita hanya nomor lima di ASEAN," jelasnya.
Tahap kedua, menurut Susi, pihaknya berkeinginan untuk meningkatkan daya saing yang berkelanjutan di sektor perikanan. Caranya adalah dengan menjaga bisnis perikanan dan metode penangkapan.
"Ketiga, mengembangkan kompetensi SDM dan iptek. Keempat, membangun tata kelola yang efektif dan akuntabel. Karena sumber daya alam sangat besar, saya ingin pengelolaan di industri perikanan akuntabel dan transparan," tuturnya.
Untuk mencapai fokus tersebut, Susi mengatakan bahwa dirinya akan fokus memberantas pencurian ikan atau Illegal Unreported Unregulated (IUU) Fishing.
"Ada 1.300 kapal eks-asing yang mengambil ikan di Indonesia. Bisa dibayangkan, berapa banyak ikan yang bisa dicuri dari kapal-kapal ini. Untuk itu, kita berantas itu," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai