Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengusulkan pinjaman luar negeri sebesar 15 miliar dolar AS - 23 miliar dolar AS atau sekitar Rp 295 triliun. Pinjaman itu untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dalam periode 2015-2019.
"Kira-kira usulan kami yang finalisasi, Senin besok, di rapat bersama Wapres, sekitar 15 miliar dolar-23 miliar dolar. Itu 2015 sampai 2019," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono seusai rapat koordinasi membahas pinjaman luar negeri di Jakarta, Jumat (27/2/2014) malam.
Basuki menjelaskan usulan angka tersebut di antaranya akan dimanfaatkan untuk proyek pengadaan air minum dan sanitasi sebesar 5 miliar dolar AS. Sementara pembangunan jalan tol 3 miliar dolar AS, serta konektivitas jembatan 2 miliar dolar AS.
Usulan lainnya adalah untuk proyek penanggulangan banjir dan rehabilitasi lahan irigasi masing-masing 1,6 miliar dolar AS, pembangunan waduk 1,5 miliar dolar AS serta pengadaan perumahan rakyat 1 miliar dolar AS.
Basuki mengatakan pinjaman luar negeri ini dilakukan untuk menjamin keberlangsungan program dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan upaya memanfaatkan peluang utang yang murah.
Untuk tahun 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengajukan usulan pinjaman luar negeri sebesar Rp9 triliun yang sebagian besar berasal dari Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Selama ini, JICA telah menyumbang distribusi terbesar pinjaman luar negeri bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu mencapai 30,8 persen atau 1,4 miliar dolar AS, diikuti Bank Dunia 26,2 persen atau 1,2 miliar dolar AS.
"Ini yang sudah 'on going', ada dari JICA jepang, ADB, IDB, Bank Dunia dan Tiongkok. Ini semua proyek pekerjaan umum, misalnya seperti Tiongkok yang ingin membangun jembatan atau bendungan," kata Basuki. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai