Suara.com - Apa yang ada di benak Anda apabila muncul keinginan untuk merenovasi atau mendisain ulang rumah atau apartemen tempat Anda tinggal? Biayanya mahal, mungkin kalimat itu yang paling sering menari-menari di kepala.
Faktor biaya inilah yang terkadang membuat sebagian besar orang mengurungkan niat untuk mendisain ulang tempat tinggalnya. Persepsi seperti ini yang ingin diubah Riyanto (35 tahun) dengan Tambia Design.
Ayah dua anak itu mengungkapkan, Tambia Design bisa membantu klien yang ingin merenovasi atau mendisain ulang tempat tinggalnya tanpa harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang selangit.
“Tambia design punya tiga semboyan yaitu customize your style, customize space dan customize budget. Jadi, semuanya disesuaikan dengan keinginan klien, termasuk biaya,” kata Riyanto.
Riyanto mengaku sudah lama tertarik dengan disain interior. Saat mendapat tugas untuk kerja di Lampung, dia merancang sendiri tempat tinggalnya. Semuanya itu dipelajari dengan cara membaca majalah properti untuk menambah wawasan seputar disain.
“Ketika dipindahkan lagi ke Jakarta, akhirnya saya memutuskan untuk membuka bisnis disain interior. Pada September 2014, Tambia Design resmi berdiri. Kenapa memiilh nama Tambia, karena Tambia adalah salah satu wilayah di Gunung Lawu yang sangat subur. Saya berharap Tambia Design ini menjadi bisnis yang subur,” ujarnya.
Perbedaan Tambia Design dengan kompetitor lainnya adalah semua proses bisa menyesuaikan dengan keinginan klien. Customize your style, kata Riyanto, adalah menyesuaikan pembuatan furniture sesuai dengan selera konsumen.
Sedangkan custiomize space adalah menyesuaikan pembuatan furniture sesuai dengan luas tempat tinggal yang akan didisain. Sedangkan customize budget adalah menyesuaikan proses disain sesuai dengan anggaran konsumen.
“Kadang ada yang hanya punya uang dalam jumlah tertentu dan ingin menata ulang ruangan atau kamarnya, maka kami bisa menyesuaikan dengan bujet itu tetapi tentu dengan bahan yang berbeda tetapi tetap bagus,” kata Riyanto.
Selain itu, Tambia Design juga menyediakan jasa konsultasi gratis kepada calon konsumen. Kata Riyanto, kadang ada konsumen yang ragu untuk mendekorasi tempat tinggalnya karena takut biayanya terlalu mahal.
“Lewat konsultasi itu, biasanya klien bisa mendapatkan semua informasi yang diinginkan apabila ingin mendisain tempat tinggalnya. Memang tidak semua konsumen yang menggunakan jasa konsultasi gratis ini jadi memakai jasa Tamba Design. Tetapi kalau dihitung secara total, paling hanya sekitar 10-15 persen yang batal menggunakan jasa kami,” jelasnya.
Riyanto menambahkan, Tambia Design juga mempunyai kelebihan lain yaitu bisa membuat gambar tiga dimensi dari produk yang dipesan. Jadi, sebelum barang itu diantar ke tempat tinggal klien, gambar tiga dimensinya sudah bisa dilihat terlebih dahulu dan sama dengan bentuk aslinya. Gambar 3 dimensi ini juga tidak dikenai biaya tambahan.
Saat mendirikan Tambia Design, Riyanto merogoh kocek sebesar Rp60 juta. Kini, omzet Tambia Design sudah mencapai sekitar Rp50 juta per bulan.
Riyanto mengungkapkan, Tambia Design adalah produk UKM tetapi dengan kualitas profesional. Harga yang ditawarkan kepada klien juga lebih murah dibandingkan dengan kompetitor lain. Dengan lima karyawan, Tambia Design memang belum bisa menerima pesanan dalam jumlah yang banyak dalam sebulan. Selain itu, pesanan yang dilayani baru di sekitar wilayah Jabodetabek.
“Kalau untuk full 1 rumah biasanya hanya bisa terima satu pesanan dalam sebulan dan untuk apartemen bisa dua dalam sebulan. Sedangkan untuk kitchen set bisa tiga pesanan dalam sebulan,” ceritanya.
Setelah lebih dari 6 bulan mengarungi bisnis disain interior, Riyanto masih punya keinginan untuk meningkatkan pemasaran Tambia Design serta membentuk badan hukum.
Tertarik untuk mendisain ulang tempat tinggal Anda dengan biaya yang sesuai kantung? Anda bisa menghubungi Manajer Marketing Tambia Design, Joko Sularto di nomor 081212219374 atau 085867085010 atau lewat surel ke tambiadesign@gmail.com atau bisa melihat-lihat terlebih dahulu produk hasil Tambia Design di www.tambiadesign.com.
Tag
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi