Suara.com - Menteri ESDM Sudirman Said akan menyerahkan rekomendasi terkait kelanjutan operasi Blok Mahakam dan PT Freeport Indonesia kepada Presiden Joko Widodo pada April 2015.
"Sesuai arahan Presiden, karena ini menyangkut investasi besar, maka keputusan Mahakam dan Freeport harus dipercepat dengan kajian detail. Kami targetkan satu bulan dari sekarang, rekomendasi sudah diserahkan ke Presiden," ujarnya dalam konperensi pers di Jakarta, Senin, (16/3/2015).
Menurut dia, PT Pertamina (Persero) sudah siap menggelontorkan investasi senilai 25,2 miliar dolar AS dan Freeport sekitar 17,3 miliar dolar AS. Freeport beroperasi di Papua.
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan instansi terkait dalam penyusunan rekomendasi.
Terkait Mahakam, Sudirman mengatakan, pihaknya meyakini masa transisi pengelolaan Mahakam dari Total E&P Indonesie ke PT Pertamina (Persero) pada 2017 akan berjalan baik.
"Sejauh ini pembicaraan yang sudah berlangsung sejak November 2014 baik-baik saja. Pemerintah sudah memutuskan, sehingga semua pihak mesti ikut menjaga bersama. Semua punya risiko. Saya yakin transisi akan berjalan baik dan tidak ada suasana kebencian," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah menginginkan Pertamina secepatnya segera masuk ke Mahakam.
"Pertamina sudah siap dan Total juga siap," ujarnya.
Untuk Freeport, menurut Sudirman, pihaknya mengkaji agar ada kepastian kelanjutan operasi setelah 2021.
Pemerintah, lanjutnya, ingin Freeport memberikan manfaat lebih besar kepada negara dan Papua setelah perpanjangan.
"Keputusan kelanjutan operasi menjadi sulit karena hanya bisa dilakukan 2019. Karena itu, akan dicari jalan lain apakah mulai menggunakan rezim IUPK (izin usaha pertambangan khusus)," katanya.
Saat ini, Mahakam dikelola Total sampai habis pada 2017. Sementara, kontrak tambang Freeport di Papua akan habis 2021. (Antara)
Berita Terkait
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Pendapatan Negara Menurun, Menteri Bahlil Wacanakan Pembukaan Kembali Freeport
-
Rektor Sudirman Said: Pemimpin Sejati Juga Pendidik, Bangsa Butuh Teladan Bukan Kekuasaan
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi