Suara.com - Ketika mengambil alih program keberagaman di perusahaan penyedia makanan multinasional Sodexo pada 2002, Rohini Anand hanya mempunyai satu tujuan: membuktikan bahwa perusahaan dengan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan yang sama memberikan dampak positif.
Sodexo, yang mempunyai 419 ribu karyawan di 80 negara, berhasil membuktikan itu. Sebuah studi yang dilakukan perusahaan itu pada tahun lalu membuktikan bahwa jumlah laki-laki dan perempuan yang sama di manajemen berhasil mendatangkan keuntungan yang konsisten dibandingkan dengan jumlah laki-laki yang lebih dominan di manajemen.
“Kini semuanya sudah saling menempel dan bukan hanya saya saja yang mengatakan itu. Saya bilang juga apa,” kata Anand.
Kesetaraan gender bukan hanya untuk koreksi politik tetapi juga baik untuk bisnis. Sejumlah perusahaan berusaha meningkatkan jumlah perempuan di posisi eksekutif tetapi masih kesulitan untuk melakukan hal itu.
Dalam survei yang dilakukan kepada 366 perusahaan tahun lalu, konsultan McKinsey & Co menemukan bahwa peran kepemimpinan antara perempuan dengan laki-laki seimbang dan pemimpin perempuan lebih banyak memberikan laporan keuntungan di atas median industri nasional.
Perempuan dengan kesetaraan gender biasanya bisa melakukan proses perekrutan dengan lebih baik dan mempertahankan karyawan dengan talenta yang bagus serta bisa mengurangi biaya saat mengganti pejabat eksekutif.
Selain itu, perusahaan dengan kesetaraan gender juga mempunyai hubungan yang baik dengan konsumen karena manajemen merefleksikan keberagaman masyarakat serta bisa membuat keputusan bisnis yang lebig baik. (Japantimes)
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
IHSG Sumringah Melojak Didorong BI Rate, Intip Saham yang Cuan Hari Ini
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
-
Jangan Panik! BI Bongkar Semua Trik Intervensi Rahasia untuk Stabilkan Rupiah
-
Emang Boleh Rapat Penentuan BI Rate Dihadiri Menkeu Purbaya? Begini Aturannya