Suara.com - Presiden Joko Widodo ternyata adalah sosok yang senang menonton film nasional. Hal itu diungkapkan Jokowi ketika menerima sejumlah insan film di Istana Negara, Senin (30/3/2015) malam.
“Dulu saya ingat, di daerah itu ada tiga tempat nonton film: ada yang elit, ada yang rakyat, ada yang misbar. Saya nontonnya yang di rakyat. Jadi kalau di elit itu di bioskop gedenya sudah main bulan Januari, saya nunggunya bulan Juni, 6 bulan setelah itu. Kalau luput, ya nanti nunggu di misbar-nya,” kata Jokowi, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id.
Menurut Presiden, saat masih anak-anak ia nonton film “Si Buta dari Goa Hantu”. Kemudian saat beranjak dewasat diajak orang tua nonton “Ratapan Anak Tiri”. Kemudian lebih besar lagi, yaitu ketika remaja nonton film-film remaja “Gita Cinta dari SMA”, “Puspa Indah di Taman Hati”. Adapun bintangnya yang diingat Jokowi adalah Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Yessi Gusman, Rano Karno.
“Tapi sebelum itu, itu ada film “Akibat Pergaulan Bebas”, saya ingat banget, saya ingin nonton itu tapi umur saya belum 17 tahun. Jadi, saya nggak nonton,” kata Jokowi yang disambut tertawa hadirin.
Sekarang pun, lanjut Presiden Jokowi, ia juga masih nonton tapi tidak sering, paling tiga bulan sekali. Terakhir, Jokowi mengaku senang yang genre komedi.
“Kalau yang dulu Dono Kasino, Benjamin, sekarang yang saya lihat sering nonton filmnya Raditya: Cinta Brontosaurus, yang pakai salmon apa ya.. Manusia Setengah Salmon, terus Comic Eight. Comic Eight saya lihat juga dan bagus sekali, saya senang sekali,” ujarnya.
Namun Presiden Jokowi mengeluhkan, bahwa film-film itu sekarang hanya bisa dinikmati di bioskop yang ada di mal-mal besar, sedang yang untuk rakyat atau untuk misbar sudah tidak bisa lihat lagi sekarang.
“Inilah saya kira tugas pemerintah, tugas Kementerian, tugas Badan Ekonomi Kreatif untuk memunculkan yang dua ini lagi agar rakyat bisa nonton film Indonesia,” tutur Jokowi.
Menurut laporan yag diterimanya, kata Presiden Jokowi, sekarang ini ada kira-kira seribuan gedung bioskop. Padahal, menurutnya, normalnya harusnya paling tidak 5-6 ribu. Berarti, masih kurang empat ribuan.
“Ini tugasnya pemerintah untuk memberikan stimulasi agar yang dua ini bisa hidup lagi. Kalau yang dua ini hidup lagi, saya meyakini industri perfilman dengan insentif dari pemerintah, akan menguasai pasar,” papar Jokowi.
Presiden Jokowi meminta Badan Ekonomi Kreatif agar merumuskan insentif yang bisa mendoron
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani