Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo. (Antara/Puspa Perwitasari)
Pemerintah akan membangun lagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berukuran kecil untuk penelitian yang dapat menghasilkan tenaga listrik.
"Sekarang sedang uji tapak di Bangka, Jepara (Jawa Tengah) dan Kalimantan Timur. Rata-rata (pendapat banyak kalangan) selalu bilang, nuklir power yes, but not in my backyard," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dalam acara bincang-bincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Indroyono menekankan proses pembangunan reaktor nuklir mini sudah berdasarkan UU.
"Kapasitas (Pasokan listrik) per-KWH yang paling murah adalah nuklir. Nuklir teknologinya sekarang amat aman," ujarnya.
Dia menambahkan proyek tenaga nuklir mini sudah masuk dalam UU RPJPN jangka 25 tahun, yakni sejak tahun 2005-2030.
Indroyono menegaskan program edukasi ini harus disukseskan supaya Indonesia tidak ketinggalan dengan negara tetangga.
"Bahkan Malaysia saja mau bikin juga di wilayah (perbatasan) Kalimantan," ungkapnya.
Selama ini, kata Indroyono, Indonesia telah membikin reaktor nuklir berskala kecil di Bandung, Serpong, dan Yogyakarta.
"Kita tahun 1965 sudah bikin di Bandung. Pada tahun 1956-1957 kita kirim ahli kita belajar nuklir, pesawat terbang, kapal ke luar negeri. Mereka pulang, mikir. Kemudian roket kita muncul tahun 1962, sedangkan Amerika muncul 1959," kata dia.
"Sekarang sedang uji tapak di Bangka, Jepara (Jawa Tengah) dan Kalimantan Timur. Rata-rata (pendapat banyak kalangan) selalu bilang, nuklir power yes, but not in my backyard," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dalam acara bincang-bincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Indroyono menekankan proses pembangunan reaktor nuklir mini sudah berdasarkan UU.
"Kapasitas (Pasokan listrik) per-KWH yang paling murah adalah nuklir. Nuklir teknologinya sekarang amat aman," ujarnya.
Dia menambahkan proyek tenaga nuklir mini sudah masuk dalam UU RPJPN jangka 25 tahun, yakni sejak tahun 2005-2030.
Indroyono menegaskan program edukasi ini harus disukseskan supaya Indonesia tidak ketinggalan dengan negara tetangga.
"Bahkan Malaysia saja mau bikin juga di wilayah (perbatasan) Kalimantan," ungkapnya.
Selama ini, kata Indroyono, Indonesia telah membikin reaktor nuklir berskala kecil di Bandung, Serpong, dan Yogyakarta.
"Kita tahun 1965 sudah bikin di Bandung. Pada tahun 1956-1957 kita kirim ahli kita belajar nuklir, pesawat terbang, kapal ke luar negeri. Mereka pulang, mikir. Kemudian roket kita muncul tahun 1962, sedangkan Amerika muncul 1959," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan