Suara.com - Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, M.Nasir, akan membangun reaktor daya eksperimen atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mini yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat.
Dia juga berencana melakukan penelitian pengembangan nuklir di beberapa laboratorium perguruan tinggi.
“Kita bangun untuk riset dan edukasi. Selama ini kan sosialisasi hanya lewat berita, sekarang bukti nyatanya. Ini sudah masuk dalam uji tapak 2015. Diperkirakan 2018 akan selesai pembangunannya,” kata Natsir saat ditemui dikantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2015).
Nasir menambahkan, jika PLTN mini tersebut sudah beroperasi, maka bisa dijadikan sarana edukasi dan wisata elektronik. Hal tersebut dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir (Batan).
"Nanti kalau sudah jadi sekaligus pariwisata bidang elektronik, nanti dibangun di Serpong selesai 2018 saya dorong. Batan melakukan ini dengan anggaran APBN untuk feasibility study dan engineering," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya kini sedang melakukan uji kelayakan pembangunan reaktor nuklir berkapasitas 30 MW di Serpong.
Dia mengatakan, Indonesia saat ini sudah memiliki tiga reaktor nuklir berskala kecil di Bandung, Serpong dan Yogyakarta.
“Kita hanya megurusi soal riset dan teknologinya saja. Kalau soal komersial itu urusannya Kementerian ESDM. Ini tujuannya untuk mengedukasi masyarakat saja. Sekarang sudah ada tiga, kita ingin bangun 5 rencananya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman mengatakan, teknologi nuklir bisa menjadi solusi untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas besar.
Indonesia, kata Jarman, setiap tahun membutuhkan pasokan listrik baru sebesar 7 ribu Mega Watt (MW).
"Jadi yang tidak mengandung polusi harga bisa bersaing adalah nuklir, tapi tidak bisa sembarang tempat hanya di Bangka Belitung dan Kalimantan. 2025 5 ribu MW pembangkit listrik bisa beroperasi," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029