Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah mengutamakan pembangunan infrastruktur energi listrik untuk menyokong kemajuan dan perdamaian Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Dari semua unsur kalau kita mau bangun industri, ingin bangun pertambangan, kerajinan, maka semua butuh listrik. Tidak ada yang tidak," kata Kalla yang ditemui di Desa Sulewana, Kabupaten Poso pada Selasa (16/6/2015).
Kalla mengatakan, pembangunan infrastruktur energi tidak hanya akan memenuhi kebutuhan listrik Poso saja, melainkan juga wilayah Sulawesi Tengah. Wapres mengatakan, untuk membangun daerah bekas konflik, maka harus dibangun baik dari sektor pendidikan, ekonomi serta infrastruktur.
"Karena itulah listrik yang kita dirikan untuk kemajuan di daerah ini agar industri berjalan, ekonomi berjalan, masyarakat berjalan sehingga tidak timbul masalah-masalah sosial di masyarakat," ujar JK.
Kalla mendorong pemerintah bersama masyarakat saling mendorong dan menghargai upaya perdamaian untuk pengembangan daerahnya.
"Ada yang mengganggu kita, kita lawan dan kita perbaiki. Sama juga di Ambon, di Aceh juga begitu. Di mana-mana harus secara terus menerus dilihat, didatangi, dan dibangun yang paling penting," kata JK.
Menurut Kalla, penyebab terjadinya konflik adalah masalah ketimpangan sosial, politik, ekonomi serta kemiskinan. Wapres mengatakan, pemerintah bersama masyarakat harus menyelesaikan penyebab tersebut untuk memberikan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat.
"Dibutuhkan pemerintahan yang baik dan adil. Dibutuhkan masyarakat yang saling membantu dan dibutuhkan pengembangan kehidupan yang lebih maju dan lebih adil," ujar JK.
Di Sulewana sendiri terdapat perusahaan pembangkit listrik Poso Energy milik Kalla Group, raksasa bisnis keluarga Jusuf Kalla. Perusahaan Poso Energy mulai dibangun pada 2004. Perusahaan tersebut mengelola PLTA Poso II yang dapat menghasilkan daya listrik 195 Megawatt. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya