Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memastikan pembenahan saluran air dan sistem drainase di jalan nasional pantai utara (pantura) Jawa akan menjadi prioritas Pemerintah.
"Program pembangunan drainase jalan nasional telah disepakati di 2016. Ini tidak hanya di pantura, di seluruh jalan nasional, tapi pantura menjadi prioritas," katanya menanggapi hasil audit pemeliharaan BPK mengenai jalan pantura Jawa tahun 2013 dan 2014 di Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Basuki mengatakan pembenahan tersebut dilakukan mengingat jalur pantura merupakan jalan yang menjadi tumpuan dan koridor transportasi di Jawa serta arus logistik bagi komoditas unggulan berbasis industri barang dan jasa di kawasan sekitar.
Untuk itu, pemerintah akan memperbaiki saluran air di jalan pantura, karena hasil pemeriksaan BPK menyatakan hampir sebanyak 90 persen sistem drainase di jalur pantura tidak memadai, dan berkontribusi terhadap percepatan kerusakan jalan.
"Kita buat program (pembangunan drainase) sebagai tindak lanjut pemeriksaan BPK, meskipun implementasinya bertahap. Ini telah kita sepakati dalam rapat pimpinan membahas rencana kerja pemerintah 2016," kata Basuki.
Hasil pemeriksaan BPK juga menemukan pengelolaan penyelenggaraan jalan nasional pantura belum optimal karena masih ditemukan masalah pemilihan ruas dan penanganan yang belum merujuk pada peraturan berlaku sehingga pemrograman anggaran belum sepenuhnya tepat.
BPK ikut menemukan konsultan belum sepenuhnya menghasilkan dokumen perencanaan yang dapat mengakomodasi kebutuhan penanganan jalan, baik yang disebabkan oleh sumber data yang kurang tepat maupun persyaratan personil yang belum memadai.
Pengawasan pekerjaan rekonstruksi jalan juga belum dilaksanakan dengan baik, sesuai metodologi yang diatur dalam acuan kerja, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan, masih ditemukan adanya kekurangan maupun ketidaksesuaian hasil pekerjaan dengan spesifikasinya.
Dalam hasil pemeriksaan BPK juga ditemukan, pelaksanaan pemeliharaan rutin jalur pantura yang dilakukan secara swakelola, belum sepenuhnya berjalan efektif dan pertanggungjawaban pengeluarannya belum sepenuhnya sesuai ketentuan.
Pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan dan pembangunan jalur pantura juga menjadi tantangan tersendiri, karena selalu bertabrakan dengan kepentingan masyarakat secara luas dan menimbulkan protes karena penutupan sebagian ruas.
BPK memberikan solusi bahwa alternatif tercepat untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengalihkan arus kendaraan dan muatan, terutama mempercepat pembangunan jalan tol trans jawa, yang saat ini masih terhambat pembebasan lahan.
Basuki mengharapkan peresmian Tol Cipali bisa mengurangi beban jalur Pantura mulai dari Tol Jakarta-Cikampek hingga ke Pejagan. Ia juga memastikan jalan Pantura akan difungsikan dan mendapatkan perawatan yang memadai, meskipun nantinya ada jalan tol baru.
"Mudah-mudahan beban jalan pantura menjadi lebih ringan, apalagi tidak semua masuk tol karena ada biayanya. Masyarakat memiliki pilihan karena pantura pasti tetap berfungsi, minimal untuk motor karena tidak diperbolehkan di tol," ujarnya.
Terkait realisasi anggaran untuk penyelenggaraan jalan nasional pantura, BPK menemukan untuk realisasi tahun anggaran 2013 dan 2014 yang dianggarkan masing-masing Rp956 miliar dan Rp1,4 triliun, pelaksanaannya mencapai Rp893 miliar dan Rp1,2 triliun.
Khusus untuk ruas pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah sepanjang 709,57 kilometer, dari realisasi tahun anggaran 2013 dan 2014 yang dianggarkan masing-masing Rp752 miliar dan Rp1,17 triliun, pelaksanaannya mencapai Rp691 miliar dan Rp1,1 triliun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global