Suara.com - Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong Pemerintah Indonesia mengejar agenda reformasi struktural yang kuat bersamaan dengan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mencapai potensi pertumbuhan dan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Meskipun prospek ekonomi Indonesia sangat menjanjikan dalam jangka menengah, saya tetap mendorong pemerintah untuk mengejar agenda reformasi struktural yang kuat," kata Deputi Direktur Pelaksana IMF Mitsuhiro Furusawa dalam keterangan pers IMF terkait hasil kunjungannya ke Indonesia yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia menyebut kehormatan bagi dirinya mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya sebagai Deputi Direktur Pelaksana IMF. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang telah bertukar pandangan dan berdiskusi secara produktif.
Dalam kunjungannya ke Indonesia pada 16 Juni 2015 itu, ia juga telah mengadakan pertemuan dengan Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR-RI Fadel Muhammad.
"Dari pertemuan tersebut, saya menekankan bahwa IMF tetap berkomitmen menjadi mitra kerja untuk Indonesia melalui dialog kebijakan secara reguler serta dukungan dalam hal yang lebih teknis," kata Furusawa.
Ia juga membahas reformasi yang lebih luas mengenai kegiatan pengawasan dan fasilitas pembiayaan IMF dalam beberapa tahun terakhir, agar lebih disesuaikan dengan kebutuhan suatu negara.
"Saya memuji Pemerintah Indonesia atas langkah-langkah signifikan yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam memperkuat kebijakan ekonomi dan cadangan devisa," katanya.
Menurut dia, upaya-upaya itu telah dijalankan melalui kebijakan moneter yang sehat, yang bertujuan memperkuat ketahanan perekonomian terhadap guncangan ekonomi, serta melalui kebijakan fiskal yang berhati-hati, didukung oleh reformasi subsidi BBM.
Upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi tetap penting di tengah risiko-risiko yang berasal dari siklus harga komoditas yang sedang menurun dan berubahnya kondisi keuangan global.
"Diskusi kami juga fokus menggerakkan kembali pertumbuhan ekonomi. Meskipun prospek ekonomi Indonesia sangat menjanjikan dalam jangka menengah, saya tetap mendorong pemerintah untuk mengejar agenda reformasi struktural yang kuat, bersamaan dengan percepatan pembangunan infrastruktur, untuk mencapai potensi pertumbuhan dan membuka lapangan pekerjaan baru," katanya.
Ia mengatakan ke depan, pergerakan ke arah itu dapat membuka ruang kebijakan makroekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan membantu mengurangi risiko dan meningkatkan kepercayaan diri pelaku ekonomi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun
-
Klaim Asuransi Kerusuhan Tembus Rp150 Miliar
-
Akhiri Ketergantungan Impor, Anak Muda RI Ciptakan BBM Dengan Klaim RON 98
-
Harga CPO Naik Tipis November 2025, Didorong Ekspektasi B50 dan Permintaan Global
-
Raih Laba Bersih Rp 41,1 Miliar, COIN Bukukan Pendapatan Naik Hingga 19 Kali Lipat
-
Terungkap! Dua Modus Penipuan di Industri Keuangan Ini Sering Terjadi di Indonesia