Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal I 2015 membuat daya beli masyarakat menurun sehingga berimbas ke dunia usaha. Ketua Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin), Suryo Bambang Sulisto, mengatakan, hal itu juga diperparah dengan nilai tukar rupiah yang melemah sehingga membuat pengusaha menutup bisnisnya sementara waktu.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menilai, melambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan ada beberapa kementerian terutama bidang ekonomi masih memilki ego sektoral.
"Masih banyak kementerian yang memikirkan sektornya sendiri, jalan masing-masing hal ini yang membuat kondisi perekonomian di Indonesia tidak mengalami pertumbuhan signifikan. Kebijakan juga malah jadi tumpang tindih," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin (6/7/2015).
Melihat kondisi tersebut, pihaknya meminta Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan reshuffle terhadap Kabinet Kerja. Bahkan, ia mengaku sangat menunggu-nunggu saat itu.
Dia mengungkapkan, pada saat ini kementerian masih memiliki ego sektoral. Kebijakan yang dikeluarkan terkadang tidak saling mendukung, tetapi malah tumpang tindih satu sama lain.
"Saya menanti saat itu. Terutama di kementerian perekonomian jadi mereka engga jalan masing-masing kayak sekarang. Kebijakannya juga membingungkan kami selaku pengusaha," ujarnya.
Ia mencontohkan salah satu kebijakan yang tidak berjalan dengan semestinya adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara atau biasa dikenal dengan larangan ekspor mineral mentah.
"Apa keuntungannya dari peraturan itu. Kita saja belum memiliki smelter sebagai tempat pengolahan mineral, bukan untung malah buntung. Kalau mau larang ekspor harusnya semua sudah dipersiapkan terlebih dahulu," katanya.
Suryo sangat berharap jika Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle tersebut guna memperbaiki perekonomian di Indonesia.
Berita Terkait
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
-
Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
-
KLH: Tambang Emas Afiliasi Astra dan 7 Perusahaan Melanggar, Jalur Hukum Ditempuh
-
Usai Adik Prabowo 'Kempit' Saham IKS, COIN Umumkan Agenda Genting Akhir Tahun!
-
BEI Rilis Aturan Baru, Sikat Praktik Spoofing Bandar Mulai Hari Ini
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun