Suara.com - Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan, Taufik Kurniawan, menyatakan, koordinasi antar-kementerian bidang ekonomi perlu ditingkatkan untuk menumbuhkan iklim perekonomian yang sedang lesu agar tumbuh lebih baik.
Taufik kepada pers di Jakarta, Sabtu (8/8/2015 kemarin, mengatakan, di tengah kondisi ekonomi yang tidak "bersahabat" saat ini, para menteri ekonomi diharapkan untuk lebih bisa berkoordinasi dengan baik dalam mengatasi persoalan ekonomi.
Mereka harus bisa mengantisipasi situasi yang saat ini tidak "bersahabat. "Ini kondisi ekonomi global semuanya sedang tidak 'bersahabat'," katanya.
Secara ekternal seperti itu dan kondisi sekarang karena masa transisi setahun sudah semakin mendekati pada 1 Oktober, DPR mengharapkan agar ada koordinasi yang lebih baik. "Terutama mendekati penyampaian nota keuangan yang murni dari pemerintahan saat ini pada tanggal 14 Agustus nanti," ujar Taufik.
DPR pada 14 Agustus mendatang akan mendengarkan program yang menjadi priroritas pemerintah. "Pembahasan draf awal antara DPR dan pemerintah melalui menteri keuangan sudah dimulai tanggal 20 Mei lalu dan sudah disepakati usulan dan rencana pagu-pagu indikatif secara makro," katanya.
Pada kurun masa sidang lalu sampai sekarang, pemerintah tentunya telah melakukan "adjudsment" terhadap situasi ekonomi. "Kami tentu berharap menteri ekonomi telah bekerja keras memperbaikinya sebelum disampaikan oleh presiden nanti," katanya.
Taufik yang juga politisi PAN mengatakan, APBN 2015 yang disusun pada pemerintahan periode lalu tentunya ada batasan dan ketidaksesuaian dengan program pemerintahan saat ini, meskipun sudah sedikit disesuaikan dengan APBN-P 2015.
Namun, menurut Taufik, hal itu sebenarnya bisa di atasi dengan inovasi-inovasi ekonomi jika para menteri ekonomi bisa berkoordinasi dengan baik sehingga program-program kerakyatan tetap bisa berjalan dan roda perekomian tidak stagnan.
"Kita memiliki BUMN dengan aset Rp4.600 triliun. Seharusnya jika memang program APBN belum bisa berjalan, BUMN bisa ikut mendorong perekonomian dan tidak ikut menjadi stagnan apalagi merugi," katanya.
"Jika tidak berjalan tentunya kita mempertanyakan keabsahan arsitek dari BUMN-BUMN ini," tegasnya.
Taufik menjelaskan bahwa keuangan negara terbagi antara APBN dan Non APBN. Dana pemerintah Non APBN seperti yang ada di BUMN-BUMN harusnya bisa ikut mendukung jika APBN belum bisa berjalan karena berbagai kendala seperti ketidaksesuaian program.
BUMN seharusnya bisa ikut membantu mendorong sektor ekonomi. "BUMN selain memiliki peran strategis menyerap lapangan kerja dan mendapatkan berbagai-keuntungan ekonomi lainnya, juga bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyubsidi kekosongan atau keterbatasan APBN agar ekonomi tidak seperti saat ini," katanya.
Dia mengatakan, DPR hanya bisa memberikan masukan untuk menyelesaikan persoalan. "Pada intinya dan pastinya kami ingin agar program-program pemerintahan yang pro rakyat bisa berjalan dan berhasil," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
-
Siap Sambut QRIS di Arab Saudi 2026, Fintech RI Mulai Sediakan Dompet Digital
-
Kemenperin Beberkan Dampak Kebijakan Kemasan Rokok Polos Terhadap Industri
-
Harga Emas Dunia Melambung Tinggi, Segini Pasarannya
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda