Suara.com - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwikorita Karnawati, memprediksi bahwa pada 2030 Indonesia mulai memasuki kategori sebagai negara maju.
"Jika kondisi stabil, Indonesia akan mulai membaik kondisi perekonomian dan daya saingnya pada 2030," kata Dwikorita, ketika menjadi pembicara pada peluncuran buku SAINS 2015 di Jakarta, Selasa (26/5/2015) sore.
Dalam pembicaraan tersebut, Dwikorita juga mengatakan bahwa Indonesia bisa memasuki peringkat tujuh dunia menurut data statistik. Selain itu, secara data statistik, pada 2030 populasi penduduk Indonesia akan mencapai 400 juta.
Prediksi tersebut menurut Dwikorita, akan semakin cepat tercapai, apabila didukung oleh lahirnya banyak ilmuwan muda di Indonesia.
Dalam acara ini, Dwikorita juga menjelaskan mengenai peran ilmuwan bagi kesejahteraan bangsa. Dia mengatakan bahwa dasar dari politik, kebijakan dan demokrasi atau ilmu sosial, seluruhnya bisa dicapai juga atas peran ilmu pasti atau sains.
Yang pasti menurutnya, para generasi muda dituntut untuk bisa mengembangkan potensi dirinya, agar lebih berkembang menjadi orang yang ahli.
"Sebisa mungkin generasi muda harus bertipe berani mengambil risiko, agar ilmu yang didapat tidak setengah-setengah," katanya.
Sebelumnya, mantan Presiden RI BJ Habibie juga diketahui berpendapat optimistis terhadap kemampuan daya saing bangsa, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa mendatang.
"Tidak ada alasan untuk pesimis, karena sumber daya manusia (SDM) Indonesia mempunyai bibit yang bagus. Tinggal menunggu waktu," kata Habibie. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Hanya dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri, Kesepian Jadi Pemicu?
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
-
Anggaran Subsidi Pangan Dipangkas, PAN: Anak Buah Gubernur Berbohong Warga Tak Suka Daging dan UHT
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan