Suara.com - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Rizal E. Halim menilai perombakan kabinet (Reshuffle) oleh Presiden Joko Widodo belum sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Belum cukup untuk mendorong kinerja kabinet ekonomi. Ini dapat tercermin dari respon pasar yang biasa saja pasca pengumuman 'reshuffle'," katanya menanggapi perombakan kabinet oleh Presiden Jokowi, Kamis (13/8/2015).
Ia mengatakan kurangnya sentimen positif pasar atas perombakan tersebut karena masih ada sejumlah pos yang selama ini tidak optimal bahkan kontra produktif.
Pos-pos ekonomi tersebut berada di garda terdepan implementasi program kerja Presiden Jokowi. Sebutlah Menteri Koperasi UMKM, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Pembanguanan Desa, merupakan pos-pos yang perlu mendapat perhatian untuk dioptimalkan.
Selain itu, katanya, posisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebaiknya diisi oleh ekonom lainnya yang diharapkan pasar dan punya kompetensi yang kuat dalam proses perencanaan.
Menurut dia, terlepas dari itu langkah Presiden Jokowi patut diapresiasi walaupun memang bukan berarti tidak ada reshuffle jilid kedua, karena yang dibutuhkan publik saat ini adalah dampak program-program kerja Jokowi sesuai janji-janji politik pada saat pilpres lalu.
Ia mengatakan kabinet ekonomi saat ini dihadapkan pada tantangan besar dalam memulihkan kepercayaan pasar domestik sehingga optimisme ekonomi dapat terus ditingkatkan.
Walaupun begitu, Rizal memberikan apresiasi kepada sejumlah nama-nama yang masuk dalam kebinet Jokowi dan merupakan langkah tepat untuk membenahi sejumlah persoalan ekonomi domestik.
"Nama-nama seperti Darmin Nasution, Rizal Ramli, tentunya akan memberi dampak psikologi yang kuat bagi kepercayaan pasar," katanya.
Presiden Joko Widodo resmi melantik enam menteri baru di dalam jajaran Kabinet Kerja di Istana Negara, Rabu (12/8/2015).
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 79/P/2015 tentang penggantian beberapa menteri, mereka itu adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (menggantikan Sofjan Djalil).
Selanjutnya Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli (menggantikan Indroyono Susilo), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan (menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno). Luhut juga merangkap sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.
Berikutnya Menteri Perdagangan Thomas Lembong (menggantikan Rachmat Gobel), Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofjan Djalil (menggantikan Andrinof Chaniago) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (menggantikan Andi Widjajanto). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group