Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo tidak berani mengganti menteri yang berasal partai pendukung pemerintah yang dominan.
"Pemerintah juga tidak berani untuk melakukan satu reshuffle kepada menteri-menteri yang dianggap dari parpol penguasa atau pendukung Presiden dan Wapres ketika itu," kata Fadli di gedung Nusantara III, DPR, Rabu (12/8/2015).
Ia menambahkan keputusan reshuffle kabinet yang diumumkan hari ini menunjukkan Presiden masih takut-takut.
"Ketakutan itu menunjukkan bahwa memang ini cuma reshuffle tambal sulam. Hanya untuk beberapa (menteri) yang mungkin tidak mempunyai satu backing politik, atau semacam itu," ujar Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra pesimistis enam yang dilantik hari ini dapat membantu banyak pemerintah dalam memperbaiki kondisi bangsa.
"Kalau dari nama-nama yang mengganti sih cukup menjanjikan. Tapi saya rasa, mereka lebih banyak di posisi Menko dan tidak terlalu banyak bisa menolong. Apalagi situasi seperti sekarang, ada devaluasi Yuan dan nilai tukar rupiah yang semakin melemah," katanya.
Fadli mengaku sudah menyampaikan kondisi krisis yang dialami Indonesia kepada pemerintah.
"Seperti yang saya sampaikan kepada pemerintah beberapa lalu, kita ini sebenarnya sudah memasuki satu krisis. Tapi Pemerintah kan selalu optimis, bahkan presiden menjanjikan nanti pertumbuhan akan naik meroket pada bulan September," kata Fadli yang berasal dari partai anggota Koalisi Merah Putih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum