Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor mencapai 11,41 miliar dolar AS pada Juli 2015 atau turun 15,53 persen miliar dolar AS ketimbang ekspor pada Juni 2015. Angka itu juga tercatat lebih rendah sekitar 19,23 persen jika dibandingkan Juli 2014.
Hal tersebut lantaran terjadinya penurunan terbesar ekspor non migas Juli 2015 dari Juni 2015, terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 339 juta dolar AS (18,84 persen).
Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 43,3 juta dolar AS atau 3,42 persen.
Ekspor non migas mencapai 9,99 miliar dolar AS pada Juli 2015 atau turun 17,23 persen dibandingkan Juni 2015. Sementara bila dibanding ekspor Juli 2014 turun 14,11 persen. Ekspor non migas mencapai 78,37 miliar dolar AS atau turun 7,55 persen periode Januari-Juli 2015.
Ekspor non migas ke Amerika Serikat Juli 2015 mencapai angka terbesar 1,17 miliar dolar AS. Disusul China 1,1 miliar dolar AS, dan Jepang 1,01 miliar dolar AS. Kontribusi ketiganya mencapai 32,84 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar 1,10 miliar dolar AS.
"Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2015 mencapai 89,76 miliar dolar AS atau menurun 12,81 persen dibanding periode sama 2014," ujar Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan periode Januari-Juli 2015 turun 7,65 persen dibandingkan periode sama 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 8,84 persen. Sementara ekspor hasil pertanian naik 0,02 persen.
Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Juli 2015 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 14,84 miliar dolar AS (16,53 persen) diikuti Kalimantan Timur sebesar 11,42 miliar dolar AS (12,72 persen), dan Jawa Timur sebesar 10,09 miliar dolar AS(11,24 persen).
Ekspor turun juga diikuti impor. Total impor Juli 2015 mencapai 10,08 miliar dolar AS atau turun 22,36 persen dibanding Juni 2015. Demikian dibanding Juli 2014 melemah 28,44 persen.
Impor non migas Juli 2015 mencapai 7,78 miliar dolar AS aturu turun 25,18 persen dibanding Juni 2015 juga turun 21,46 persen dibanding Juli 2014. Impor migas Juli 2015 mencapai 2,29 miliar dolar AS atau turun 10,99 persen dibandingkan Juni 2015. Demikian juga dibanding Juli 2014 juga turun 45,02 persen.
Sedangkan tiga negara asal barang impor non migas terbesar Januari-Juli 2015 adalah China senilai 16,5 miliar dolar AS, Jepang 8,03 miliar dolar AS, dan Singapura sebesar 5,01 miliar dolar AS. Impor non migas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,86 persen, sedangkan Uni Eropa 9,44 persen.
"Nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal selama Januari-Juli 2015 turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 14,10 persen, 20,45 persen dan 15,66 persen," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah
-
Hari Terakhir Kementerian BUMN, Dasco: Revisi UU BUMN Disahkan Kamis Besok
-
Jurus 'Irit' Menkeu Purbaya: Stimulus Akhir Tahun Digeber, Tapi Tanpa Tambahan Anggaran Baru!
-
Libatkan Pengemudi di Tim Revisi UU LLAJ, Dasco Perjuangkan SIM Gratis dan Rumah Subsidi
-
DPR Kejar Tayang Revisi UU LLAJ, Dasco: Target Zero ODOL 2027