Suara.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih stagnan di level Rp13.800 per dolar AS lantaran tidak adanya arus dana dari luar negeri yang masuk ke Indonesia (capital flow).
Stagnasi arus modal masuk ke Tanah Air disinyalir pemerintah bakal meningkatkan tekanan terhadap rupiah.
"Memang situasinya adalah capital inflow-nya betul-betul sangat, boleh dibilang tidak ada (yang masuk). Oleh karena itu ya jelas tekanan ke rupiahnya datang lagi," ujar Darmin setelah mengikuti rapat koordinasi di kantor pusat Bank Indonesia, Rabu (9/8/2015).
Untuk itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Gubernur BI Agus Martowardojo dan membahas mengenai situasi ekonomi dalam negeri.
Darmin menjelaskan, rapat koordinasi antara pemerintah dan BI, merupakan respon atas kondisi tersebut. Alhasil rapat yang melibatkan pejabat bank sentral dan sejumlah menteri ekonomi itu lebih banyak berkutat membahas isu-isu soal keuangan dan kebijakan moneter.
"Tentu saja membahas situasi terutama karena presentasi BI, pasti yang banyak dibahas moneter dan keuangan," ungkapnya.
Bedasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total obligasi negara yang diperdagangkan di pasar uang per 13 Agustus 2015 mencapai Rp1.380 triliun.
Dari total surat utang tersebut, investor asing menguasai 39,03 persen atau sebesar Rp539,48 triliun.
Jumlah modal asing yang terparkir di pasar obligasi negara relatif tidak banyak berubah dari posisi awal bulan ini, di mana pada 3 Agustus 2015 tercatat sebesar Rp533,1 triliun.
Kepemilikan obligasi negara oleh asing sempat menembus level tertingginya pada 7 Agustus 2015 yang mencapai Rp 540,49 triliun, dan turun bertahap dalam sepekan terakhir sebesar Rp1,72 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Jamkrindo Berikan Penjaminan Kredit Rp 12,28 Triliun untuk UMKM Jabar